Petani di Indramayu Ingin Pemerintah Buat Balai Benih Guna Tampung Terobosan dari Petani
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Indramayu mendorong pemerintah daerah membuat Balai Benih.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Indramayu mendorong pemerintah daerah membuat Balai Benih.
Ketua HKTI Indramayu, Purnomo mengatakan, dengan adanya Balai Benih akan menjadi wadah yang dapat menampung terobosan-terobosan dari para petani.
• Syahnaz Ngamuk Bayinya Ditawar Rp 1 M di Akun Jual Beli Bayi, Anak Baim Wong Juga Jadi Korban
Hal ini sebagai upaya memandirikan sekaligus mendongkrak kesejahteraan para petani.
"Di Indramayu ini ada benih padi bongong, itu hasil persilangan padi kebo dan longong yang di muliakan oleh asli putra daerah Indramayu," ujar Purnomo kepada Tribuncirebon.com saat musyawarah HKTI Indramayu yang digelar di Desa Jengkok, Kecamatan Kertasemaya, Kamis (5/3/2020).
Dalam hal ini, Purnomo sangat menyayangkan inovasi benih padi bongong itu sekarang tidak dikembangkan karena kurangnya perhatian dari pemerintah.
• VIDEO - Empat Spesial Pencuri Motor Dibekuk Polres Kuningan, Biasa Beraksi Pakai Kunci T
• Tak Perlu Keluarkan Banyak Uang, Gunakan Masker Alpukat Untuk Atasi Kulit Kering, Ini Cara Buatnya
Padahal, jika dikembangkan secara maksimal, benih ini secara kualitas jauh lebih unggul dibanding subsidi benih yang diberikan oleh pemerintah.
Benih padi bongong bisa menghasilkan padi yang melimpah, yakni 9-10 ton padi per hektare, berbeda dengan benih subsidi pemerintah yang hanya menghasilkan 5 ton padi saja per hektarenya.
"Kabupaten Indramayu ini padahal miniatur dari pertanian di Indonesia dengan Luas Lahan pertanian mencapai 114 ribu hektare, tapi masih banyak persoalan yang belum dituntaskan serta keberpihakan kepada para petani," ucapnya.
• Stoknya Mulai Langka, Kondom Ternyata Bermanfaat Menangkal Virus Corona, Begini Penjelasannya
• Demi Naik Haji, Nenek Saliah Sebatang Kara Rela Hidup Gelap Gulita Tanpa Lampu di Gubuknya
Di tempat yang sama, Sekretaris HKTI Indramayu, Joharipin menambahkan, para petani mesti mandiri agar tidak selalu bergantung pada benih subsidi.
Hal ini pula yang membuat pihaknya terus bergerak melakukan percobaan memuliakan benih sejak 2004 lalu.
“Jadi kita mencoba melakukan pemuliaan benih karena usaha pertanian 60 persen faktor utama keberhasilannya itu adalah dari benih," ucapnya.
• Ini Dia Amalan-amalan Penolak Musibah Termasuk Virus Corona Kata Ustaz Abdul Shomad
Menurut Joharipin, produktivitas tinggi dan kualitas bagus itu tergantung benih yang ditanam. Sehingga, perlu adanya terobosan yang mampu meningkatkan kualiatas tanaman padi dengan memuliakan benih.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Takmid Sarbini, mengapresiasi usaha dari para petani tersebut.
Dirinya berharap, sinergitas yang dibentuk antara himpunan petani serta pemerintah daerah bisa terus terjalin hingga terciptamya petani Indramayu yang unggul.
• JANDA Tajir Ini Nikahi 14 Berondong, Ngaku Bisa Bercinta Puluhan Kali Dalam Sehari, Kisahnya Viral
"Pada 2019, ada sebanyak 10 ribu lahan pertanian di kabupaten Indramayu yang gagal panen, mudah mudahan kedepan hal ini bisa diminimalisir," ujar dia.