Pembina Pramuka Dijadikan Tersangka atas Tewasnya 10 Siswa SMPN 1 Turi, Begini Pengakuannya

IYA akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalam tragedi susur sungai SMPN 1 Turi Yogyakarta yang menewaskan 10 siswa.

Editor: Mumu Mujahidin
(dok BNPB)
Sebagian siswa SMP Negeri 1 Turi Sleman, Yogyakarta, yang selamat dari terjangan aliran sungai yang deras saat melakukan kegiatan Pramuka susur sungai di Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020). 

Mendapat kabar adanya musibah tersebut, 45 lembaga turun tangan untuk melakukan evakuasi terhadap korban tenggelam yang belum ditemukan.

Dari data yang dihimpun dari Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, puluhan institusi tersebut bekerja di bawah kendali Pos Komando yang bertempat di SMP Negeri 1 Turi, Sleman, Yogyakarta.

Pusdalops Yogyakarta mencatat lebih dari 180 orang bekerja untuk melakukan pencarian dan evakuasi murid kelas 7 dan 8 yang saat itu hanyut karena arus deras Sungai Sempor.

Lembaga tersebut antara lain BPBD, Basarnas, PMI, TNI, Polri, Dinsos, Tagana, SAR DIY, Dinkes, Rescue 920, Code X, PITU Rescue, GBS, IOF, Bahari, MDMC, SAR Linmas, Sembada Rescue, SAR MTA, PRB Mlati, Ramagama, Pendaki Indonesia, SAR Cangkringan, Banops DIY, Bala SAR, SKB, AMC, Restam, KRI, Kokam Turi, SAR Semesta, Destana, Guruh Merapi, Rescue 328, Kompas, LSC, Mapala Satu Bumi, Mahaguru, Bagana Banser, TRC Gamping, komunitas relawan. Penanganan daruat juga dibantu oleh warga setempat.

 POPULER Kesaksian Salma Berhasil Selamat Saat Susur Sungai namun Arus Mendadak Deras: Saya Terseret

4.  Sebanyak 8 siswa tewas dalam kegiatan susur sungai

Ilustrasi jenazah
Ilustrasi jenazah (Tribunnews.com)

Koordinator Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto mengaku hingga siang ini tim gabungan masih melakukan pencarian korban hilang dalam musibah tersebut.

Dari 10 korban yang hilang, 8 di antaranya sudah berhasil ditemukan dalam kondisi tewas dan dua orang masih dilakukan proses pencarian.

Sedangkan yang sudah teridentifikasi, tercatat baru ada 7 orang. Adapun satu di antaranya masih dilakukan pemeriksaan.

Berikut ini daftar korban yang sudah teridentifikasi:

1. Sovie Aulia (8C/Perempuan/15th/Klinik SWA) da. Sumberejo Rt.22 Rw.6, Kaliurang, Srumbung, Magelang. Sudah dibawa pulang keluarga ke Magelang;

2. Arisma Rahmawati (7D/Perempuan/13th/Klinik SWA-Pusk. Turi) da. Ngentak Rt.2 Rw.23, Tepan, Bangunkerto, Turi. Sudah dibawa pulang keluarga;

3. Nur Azizah (8A/Perempuan/15th/Klinik SWA) da. Kembangarum Rt.2 Rw.30 Donokerto, Turi. Sudah dimakamkan;

4. Lathifa Zulfaa (8B/Perempuan/15th/Pusk. Turi) da. Kembangarum Rt.4 Rw.33 Donokerto, Turi. Teridentifikasi DVI pukul.00.00 WIB; 5. Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah (7C/Perempuan/14th/Pusk. Turi) da. Karanggawang Rt.

5 Rw.25 Girikerto, Turi. Diambil keluarga pukul. 21.00 WIB;

6. Evieta Putri Larasati (7A/Perempuan/13th/Pusk. Turi) da. Soprayan Rt.4 Rw.19 Girikerto, Turi. Sudah diambil keluarga pukul.21.36 WIB;

7. Faneza Dida (7A/Perempuan/13th) da. Glagahombo Rt.3 Rw.19 Girikerto,Turi.

 Aksi Heroik 2 Siswa SMP 1 Turi Yogyakarta Selamatkan Temannya Saat Susur Sungai namun Arus Deras

4. Kepala SMPN 1 Turi mengaku tidak tahu 

Kepala SMP Negeri 1 Turi, Sleman Tutik Nurdiyana (memengang mik) saat memberikan keterangan kepada wartawan, Sabtu (22/2/2020).
Kepala SMP Negeri 1 Turi, Sleman Tutik Nurdiyana (memengang mik) saat memberikan keterangan kepada wartawan, Sabtu (22/2/2020). (KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Kepala SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiyana, meminta maaf atas musibah tersebut.

Sebab, kejadian itu dianggap diluar dugaannya.

"Kami atas nama sekolah mohon maaf atas terjadinya musibah ini yang benar-benar tidak kami prediksi dari awal, tidak menduga," ujar Tutik dalam konferensi pers di sekolahnya, Sabtu (22/2/2020).

Dalam kegiatan susur sungai yang dilakukan tersebut, ia mengaku tidak mendapat laporan dari para guru pendamping.

"Jujur saya tidak mengetahui adanya program susur sungai di hari kemarin itu, mereka tidak matur (laporan).

Karena mungkin menganggapnya anak-anak biasa, anak Turi susur sungai itu hal biasa," katanya.

 Siswa SMP Negeri 1 Turi Yogyakarta Lakukan Susur Sungai Malah Hanyut, Orang Tua Menangis Histeris

5. Sekolah diminta bertanggungjawab

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gunungkidul, Selasa (20/8/2019).
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gunungkidul, Selasa (20/8/2019). (KOMPAS.com/MARKUS YUWONO)

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mengaku prihatin dengan adanya musibah tersebut.

Ia juga tidak habis pikir, kegiatan susur sungai dilakukan pihak sekolah saat dalam kondisi musim penghujan.

Karena itu, ia meminta pimpinan sekolah bertanggungjawab dalam musibah tersebut.

"Saya mohon pimpinan sekolah bisa bertanggung jawab atas musibah ini. Itu saja yang bisa saya sampaikan, dengan sangat sedih dan rasa prihatin," ungkapnya seperti dilansir dari Tribunjogja.

(TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Musibah Susur Sungai SMPN di Sleman, 8 Siswa Tewas hingga Kepala Sekolah Mengaku Tidak Tahu"

Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Pengakuan Tersangka Susur Sungai SMP 1 Turi, Pencetus Ide Tapi Tinggalkan Peserta Meregang Nyawa

Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved