Situs Matangaji di Cirebon Rusak, Pengurus Situs Ngaku Didatangi Sultan Matangaji, Ungkap Hal Ini
Situs Sultan Matangaji yang berada di Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, rusak akibat tertimbun urukan tanah
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Situs Sultan Matangaji yang berada di Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, rusak akibat tertimbun urukan tanah pembangunan kompleks perumahan di kawasan tersebut.
Situs yang dibangun Sultan Sepuh V, Sultan Matangaji, itu hampir tidak terlihat lagi karena dipenuhi tanah yang menggunung.
• Kenali 9 Gejala Diabetes Tipe 2, Salah Satunya Sering Buang Air Kecil, Segera Periksakan Diri Anda
Bagian situs yang masih tersisa hanyalah beberapa lubang seperti terowongan setinggi kira-kira satu meter.
Pengurus Situs Matangaji, Kurdi (58), mengatakan, penimbunan tanah di situs tersebut berlangsung sejak kira-kira tiga pekan yang lalu.
Kala itu, ia mengaku telah mendengar rencana pengembang yang akan menguruk areal situs untuk membangun perumahan.
"Situs ini juga kan belum resmi, belum ada SK sehingga saya tidak bisa berbuat banyak," kata Kurdi kepada Tribuncirebon.com, Jumat (21/2/2020).
Ia mengatakan, saat pengurukan dimulai alat berat berupa beko pun dikerahkan untuk meratakan kontur tanah yang miring.
• VIDEO - Cegah Korupsi, Kejaksaan Negeri Majalengka Canangkan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM
Namun, Kurdi mengaku tidak banyak protes meski tindakan pengembang perumahan itu dianggap arogan karena tidak ada obrolan dengannya sekalipun.
Ia mempunyai alasan tersendiri di balik sikap diamnya itu walaupun merasa sedih akibat situs yang diurusnya sejak 17 tahun lalu itu ditimbun tanah.
"Saya didatangi Sultan Matangaji, beliau berpesan enggak usah ikut campur ini urusan orang tua," ujar Kurdi.
Karenanya, ia pun tidak berbuat banyak karena menuruti pesan yang disampaikan Sultan Matangaji itu.
Namun, Kurdi tetap melaporkan peristiwa itu ke Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon hingga dipanggil menghadap sultan.
Ia mengaku telah menyampaikan semua kronologis perusakan Situs Matangaji itu kepada Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat.
"Sultan Arief juga berjanji segera menanganinya agar situs ini dikembalikan seperti semula," kata Kurdi.