Wafat Tadi Malam, Mantan Rektor Unpad dan Pemain Persib Prof Himendra Akan Dimakamkan di Cirebon
Selain mantan Rektor Unpad, almarhum Himendra juga merupakan pemain Persib Bandung tahun 1961-1973.
Laporan Wartawan Tribun, Syarif Pulloh Anwari
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Mantan Rektor Unpad Prof Dr Abdullah Himendra Wargahadibrata dr SPAn KIc bin Rd Hirawan Wargahadibrata tutup usia di Rumah Sakit Borromeus, Kota Bandung, Kamis (13/2/2020) sekitar pukul 22.10 WIB.
"Iya betul (meninggal dunia). Barusan dapat kabar beliau meninggal di RS Borromeus pukul 22.10 WIB," kata Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Unpad Aulia Iskandarsyah melalui sambungan telepon, Kamis (13/2/2020).
Selain mantan Rektor Unpad, almarhum Himendra juga merupakan pemain Persib Bandung tahun 1961-1973.
• Pengusaha Diskotek di Medan Tewas Terbakar Dalam Mobil, Warga Merekam Dengar Teriakan Minta Tolong
Ia mewakili civitas akademika Unpad kehilangan sosok Himendra yang sudah memberi kemajuan dan terobosan bagi Unpad.
"Kita sangat kehilangan atas nama Unpad turut berduka cita, salah satu putra terbaik unpad. Jadi, zaman beliau sudah banyak kemajuan yang sudah dilakukannya oleh Unpad dan beliau termasuk pimpinan yang dekat dengan civitas akademikanya dan beliau olahragawan dan cair lah dengan masyarakat," ujarnya.
Info yang diperoleh TribunCirebon.com, jenazah Himendra akan disemayamkan pada Jumat (4/2/2020) pukul 08.00-09.00 di Mesjid Al Jihad (Mesjid Unpad) Jalan Dipati Ukur no 35 Bandung.
Selanjutnya Jumat (14/2/2020), jenazah akan diberangkatkan menuju Cirebon untuk dimakamkan di kompleks permakaman Gunung Jati (Pemakaman Syekh Maulana Dzatul Kahfi) di Desa Astana Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon pada pukul 13.00 WIB.
Sahabat Berduka
Meninggalnya mantan Rektor Unpad yang juga pernah bermain untuk Persib Bandung, Himendra Wargahadibrata, Kamis (13/2/2020), malam, menyisakan kesedihan mendalam bagi orang di sekelilingnya.
Salah satu orang yang sangat kehilangan adalah Rukman, sahabat sekaligus rekan setim Himendra ketika memperkuat Persib Bandung di tahun 60-an.
"Saya baru ada sahabat meninggal, saya menangis semalaman. Sampai pagi nangis terus karena terharu karena dia betul-betul orangnya baik dan selalu dekat sama saya," ujar Rukman kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Jumat (14/2/2020).
Kesedihan Rukman ditinggalkan sahabatnya itu memang sangat beralasan. Sebab selama aktif bermain sepak bola, Himendra adalah orang yang begitu melindunginya.
"Jadi kalau ada yang bermain kasar terhadap saya, dia yang maju. Dia bilang, 'jangan takut Rukman ada saya'. Jadi kalau ada orang mengarah ke saya yang mau mencederai saya, pak Hendra yang melindungi. Itu yang membuat saya sangat kehilangan. Karena dia satu-satunya sahabat," katanya.
Banyak kenangan manis yang dilalui Rukman bersama Himendra. Bahkan ketika Persib bertandang ke luar kota, Himendra adalah orang yang selalu sekamar dengannya.
Pun ketika sudah memutuskan pensiun dari dunia sepak bola, Himendra adalah orang yang selalu membantunya ketika sedang mengalamai kesulitan.
"Bahkan setelah menjadi rektor dia masih sering memanggil saya ke kantornya di Unpad. Waktu istri saya sakit saya dipanggil ke kantornya kemudian membantu saya," ucapnya.
Sebagai sahabat, banyak kebiasaan Himendra yang selalu Rukman ingat ketika bermain sepak bola.
Himendra kata Rukman adalah orang yang sangat pintar baik secara akademik maupun ketika bermain sepak bola.
"Dia orang baik dan pintar. Terus kalau TC Persib, dia selalu membawa buku yang tebal. Jadi waktu TC dia belajar sampai jam 3 subuh. Soalnya sekamar sama saya tersu jadi saya tahu. Makannya dia itu berhasil. Sepak bolanya bagus dalam sekolahnya juga berhasil," katanya.
Mantan Persib yang Jadi Profesor
Almarhum Himendra Wargahadibrata, manta rektor Unpad periode 1998-2007 dikenal sebagai sosok yang memiliki pemikiran yang visioner.
Demikian dikatakan, Rektor Unpad, Rina Indiastuti saat ditemui Masjid Al-Jihad, Kampus Unpad Dipatiukur, Kota Bandung, Jumat (14/2/2020). Tahun 1961, kata Rina, almarhum sudah memiliki pemikiran bahwa seorang itu harus memiliki karakter yang seimbang antara akademik dan non akademik.
"Kalau lihat biodatanya, almarhum itu waktu mahasiswa itu tidak hanya belajar yang beliau tekuni, tapi kegiatan olahraga dan kegiatan kemahasiswaan dan soft skill," ujar Rina.

Himendra Wargahadibrata merupakan Dokter spesialis anestesi atau pembiusan yang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran pada 1969. Ketika masih mahasiswa, Ia tercatat sebagai pemain sepakbola tim Persib Bandung pada 1962 serta Direkrut Tim Nasional Indonesia.
"Bayangkan itu tahun 1961, jadi zaman dulu itu sudah memikirkan bahwa seorang itu karakternya tidak boleh hanya akademik saja, tapi juga keseimbangan akademik dan non akademik sehingga kalau kemudian benar melakukannya dan menghayati kemampuannya, maka akan menjadi seperti sosok almarhum, pemimpin, sahabat, kolega, dan pemikir tokoh terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Siapa yang gak kenal beliau sebagai orang Unpad dan Jawa Barat," katanya.
Selain itu, kata Rina, profesionalitas Himendra Wargahadibrata dalam bidang kedokteran dan akademik pun patut menjadi teladan.
"Berikutnya, kita meneladani beliau sampai akhir hayat profesi dokternya masih terus dipakai, dosen lalu membimbing. Masih konsisten walaupun dalam kondisi sakit. Beliau melakukannya dengan sangat inspiratif," ucapnya. (*)