Bos Toko Bangunan Dibunuh Secara Sadis oleh Driver Ojek Online di Denpasar, Ini Alasannya

Dia mengaku puas lantaran melihat korban sudah tak bernyawa dengan bermandikan darah yang bersumber dari kepala yang terbelah.

Editor: Mumu Mujahidin
shutterstock
Ilustrasi pisau 

Tertutup dan Jarang Bergaul 

Korban selama ini dikenal tertutup oleh warga sekitar.

Senawati diketahui sudah tinggal selama 40 tahun di Peguyangan, dan saat ini tinggal bersama keempat anak dan menantunya setelah suaminya meninggal.

"Korban tinggal di kamar belakang bersama keempat anak dan satu mantunya," terang sumber sambil menunjuk ke arah lokasi kamar dari luar rumah korban.

Kabupaten Indramayu Dinilai Memiliki PR Besar Pada Sektor Pemanfaatan SDA yang Melimpah

Juhadi Siap Tinggalkan Jabatan Ketua Tanfidiyah PCNU Indramayu Jika Ditetapkan Sebagai Calon Bupati

Menurut informasi salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, korban diduga mengalami masalah finansial.

Toko korban bangkrut dan sudah 15 tahun tutup, sempat kembali berjualan namun sepi pembeli.

"Dulu usahanya itu ramai, punya toko di Jalan Ahmad Yani di depan itu. Tapi sekarang toko sudah bangkrut 15 tahun tidak jualan. Sempat buka sebentar tapi sepi pembeli," ujar sumber warga setempat.

Sementara itu Klian Dinas Lingkungan Hita Bhuana yakni Made Dana (46), membenarkan bahwa korban terkenal tertutup dan jarang bergaul.

"Korban kami kenal jarang bergaul sama warga setempat. Kegiatan banjar dia juga jarang ikut. Kalau tinggal di sini sudah lama," ujar Made Dana.

Sebelum Beraktivitas, Cek Dulu Prakiraan Cuaca Kabupaten Indramayu, Minggu 9 Februari 2020

Ini Lokasi Samsat Keliling dan Samsat Gendong Wilayah Kabupaten Indramayu di Akhir Pekan Ini

Made Dana mengaku mengetahui peristiwa itu dari laporan warga.

Sepulang kerja ia pun pergi ke TKP, namun tidak dizinkan masuk rumah dan hanya menunggu di luar atau gerbang rumah korban.

"Saya tidak tahu pasti kejadiannya, saya pulang kerja sudah terima laporan warga kalau ada yang meninggal. Pas dicek ternyata sudah banyak polisi," tambahnya.

Kasus ini terus diselidiki pihak kepolisian hingga pada Rabu (5/2/2020) malam, polisi mengamankan seseorang yang dijadikan tersangka bernama Sakim Fadillah, pria kelahiran Jember, 24 September 1981 yang tinggal di kawasan Pemecutan, Denpasar Barat dan bekerja sebagai driver ojek online. (*) 

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Pengakuan Driver Ojol Yang Bunuh Bos Toko Bangunan Di Denpasar Mengungkap Fakta Mencengangkan

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved