Viral di Media Sosial
VIRAL Wanita Bertubuh Gempal Bertingkah Kayak 'Zombie' Train To Busan, Berdiri di Teriknya Matahari
Seorang wanita yang bertingkah seperti 'Zombie' mendadak menjadi perbincangan panas
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Pihak sekolah sudah mendatangi korban di rumah sakit.
Menurut Syamsul, pihaknya juga sudah mempertemukan seluruh orangtua korban dan pelaku.
Pertemuan itu menghasilkan sejumlah kesepakatan. Salah satunya adalah tentang pembiayaan perawatan korban.
Orangtua siswa yang menjadi pelaku sudah sepakat untuk menanggung seluruh biaya perawatan korban.
6. Pengakuan Siswa yang Melakukan Bully
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Zubaidah mengaku sudah meminta keterangan dari siswa yang melakukan bully itu.
Hasilnya, Zubaidah mengatakan, tidak ada kekerasan. Sebab, pelaku bermaksud bercanda terhadap korban.
“Kesimpulan sementara bukan kekerasan, tapi bercanda,” kata Zubaidah.
Bully Jadi Bahan Candaan
Sebelumnya, kasus yang sama juga terjadi di salah satu sekolah menengah atas di Palembang pada Agustus 2019 silam.
Sebuah video berdurasi 30 detik memperlihatkan dua orang siswi yang tengah berada di dalam kelas.
Mengutip akun Instagram @viralkemera disebutkan bahwa kedua siswi tersebut merupakan kakak kelas dan adik kelas.
Terlihat dalam video tersebut, seorang siswi mendorong dan menarik adik kelasnya yang memakai seragam pramuka.
Diketahui bahwa kejadian ini terjadi di salah satu sekolah menengah atas di Palembang.
Melansir lama Tribun-Medan.com diketahui identitas kedua siswi tersebut.

Insiden tersebut terjadi di SMA Negeri 4 Prabumulih, siswi kelas 12 berinisial D membully adik tingkatnya yang kelas 10 berinisial A.
Karena videonya yang sudah terlanjur viral, kepalas sekolah SMA Negeri 4 Prabumulih turut buka suara terkait insiden yang terjadi di sekolahnya.
Komentar yang diberikan oleh kepala sekolah ini sedikit membuat terkejut.
Dahril Amin, sang kepala sekolah menyebutkan bahwa video tersebut hanyalah sebuah prank semata.
Hal ini diungkaplan Dahril Amin pasca dirinya memanggil orang tua dari kedua siswi yang bersangkutan.
Tak hanya orang tua, Dahril memanggil ketua RT dan RW, Komite Sekolah pihake Sekolah pihak bhabinkamtibmas Kelurahan Tanjung Rambang Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) kota Prabumulih untuk melakukan pertemuan bersama
"Jadi setelah kita panggil dan dipertemukan semua ternyata video itu dibuat para siswa itu hanya untuk lucu-lucuan saja," ungkap Dahril seperti yang Grid.ID kutip dari Tribun-Medan.com.
Ia menjelaskan, siswi berinisal D (pelaku) dan temannya yang berinisial SI mengaku mereka melakukan hal tersebut untuk seru-seruan saja, dan kemudian dibagikan ke grup WhatsApp saja.
"Pengakuan mereka itu hanya untuk dibagikan di group Whatsapp mereka saja, untuk seru-seruan katanya," jelas Dahril.
Dari hasil pertemuan yang dilakukan pada Sabtu (24/8/2019), Dahril menyebutkan bahwa masalah tersebut telah diselesaikan.
Para pelajar itupun saling meminta satu sama lain, kepada guru, orang tua masing-masing dan juga kepada masyarakat.
"Mereka sudah saling meminta maaf dan video itu tidak seperti yang sebagaimana kejadian sebenarnya," papar Dahril lanjut.
Orang tua dari korban pun telah mencabut laporan yang sudah mereka buat ke unit PPA Polres Prabumulih.
Kepala sekolah SMA Negeri 4 Prabumulih itu menyebutkan jika kedua keluarga telah saling meminta maaf.
Ayah korban pun akan mencabut laporan yang sudah dilaporkan.
"Setelah mendengar penjelasan dalam pertemuan kami lakukan, orang tua korban mengatakan akan mencabut laporan," tuturnya.