PASANGAN Kekasih di Papua Live Streaming Facebook Adegan Panas di Hotel, Berakhir Tragis

Siaran langsung atau live streaming adegan panas itu lumayan panjang berdurasi dekitar 13 menit

Kolase Tribun Jabar (Screenshot media sosial dan Indiatimes via Tribunnews)
Ilustrasi 

TRIBUNCIREBON.COM- Gara-gara melakukan Live Streaming adegan panas atau asusila di sebuah hotel, pasangan kekasih di Papua ini terciduk Tim Siber Polda Papua.

Siaran langsung atau Live Streaming adegan panas itu lumayan panjang berdurasi dekitar 13 menit, terjadi pada Kamis (9/1/2020), pukul 08.10 WIT.

Pasangan kekasih itu berinisial GPI dan CDP. 

Setelah menyebarkan live streaming adegan panas di Facebook dengan akun Venezuella, keduanya ditangkap polisi.

Kini, keduanya minta maaf atas penayangan siaran langsung atau live streaming berisi konten asusila di media sosial Facebook milik keduanya.

Permohonan maaf kedua remaja ini difasilitasi Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Papua, pada Senin (20/1/2020).

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/1/2020).

"Keduanya telah minta maaf," kata Kamal.

Kasus ini terjadi pada Kamis (9/1/2020), pukul 08.10 WIT.

Ketika itu, anggota Sub Direktorat V Siber Ditreskrimsus Polda Papua melakukan patroli siber di dunia maya.

Polisi menemukan tayangan live streaming yang dibagikan oleh akun Facebook bernama Venezuella.

Dalam video itu terdapat dua remaja sedang berada dalam sebuah kamar hotel.

Keduanya menampilkan live streaming mengenai kegiatan mereka berdua yang berdurasi selama 13 menit 47 detik.

Video asusila tersebut mendapat banyak komentar, sehingga menjadi viral di media sosial Facebook.

Menurut Kamal, pada Jumat (17/1/2020) pukul 10.53 WIT, anggota Ditreskrimsus Polda Papua mengamankan kedua remaja.

Keduanya kemudian diminta klarifikasi oleh penyidik di Mapolda Papua, Kota Jayapura, terkait maksud dan tujuan penayangan video tersebut.

Keduanya menyatakan menyesal dan mengakui kesalahan yang mereka lakukan.

Kedua remaja tersebut berharap permohonan maaf itu dapat diterima pihak keluarga, dan masyarakat.

"Akhirnya kedua pasangan itu menyampaikan permohonan maaf ke publik dengan video berdurasi lebih kurang 1 menit 39 detik," kata Kamal.

Sementara itu, Kepala Sub Direktorat V Siber Ditreskrimsus Polda Papua Kompol Cahyo Sukarnito mengatakan, kedua pasangan tersebut dapat dikenakan sanksi hukum.

Hal itu diatur dalam Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Video panas pramugari

Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan aksi liar seorang pramugari di dalam toilet tengah viral di beberapa platform media sosial hingga grup-grup WhatsApp (WA).

Dari video yang beredar luas itu, pramugari terseut diduga berasal dari salah satu maskapai di tanah air.

Video yang beredar sejak Selasa (15/10/2019) petang itu, menampilkan aksi liar seorang wanita yang diduga pramugari tengah menggerakkan tangannya di dua area terlarang wanita.

Dilansir dari Tribun Manado, (grup SURYA.co.id) berikut ini sederet fakta yang ditemukan.

1. Video beredar luas sejak Selasa (15/9/2019)

Video yang menunjukkan seorang wanita mengenakan seragam pramugari dari salah satu maskapai tanah air tengah merekam dirinya sendiri.

Wanita itu tampak tengah beradegan panas di dalam sebuah toilet.

Rekaman video itu kemudian menyebar luas baik di media sosial maupun di grup-grup WhatsApp.

2. Diduga seorang pramugari tanah air

Wanita yang beradegan panas itu diketahui mengenakan seragam pramugari warna hijau, seperti salah satu milik maskapai tanah air.

Hingga saat ini Tribunmanado.co.id (grup Surya.co.id) tengah mencoba menghubungi satu maskapai penerbangan yang seragam pramugarinya diketahui berwarna hijau.

3. Wajah pelaku terlihat jelas

Dalam video itu, si wanita menggunakan seragam berwarna hijau.

Video panas ini menampilkan jelas wajah si wanita.

Diduga ia sengaja merekam aksinya itu.

Sekitar 6 detik wanita itu mengarahkan kamera ke wajahnya.

Diduga kuat wanita ini beradegan panas di toilet.

Belum diketahui apakah si wanita berulah di toilet pesawat atau bukan.

4. Identitas pelaku

Hingga berita ini diturunkan, Tribunmanado.co.id (grup Surya.co.id) juga belum mengetahui di mana, dan kapan kejadian ini berlangsung.

Belum dipastikan juga apakah sosok dalam video tersebut adalah benar seorang pramugari.

Seorang Pria Nekat Layangkan Ancaman Bom Palsu Demi Kencani Pramugari

Seorang pria berusia 65 tahun nekat membuat ancaman bom palsu di pesawat maskapai Jerman Lufthansa demi bisa berkencan dengan salah satu pramugarinya.

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ingin Berkencan dengan Awak Kabin Lufthansa, Pria 65 Tahun Buat Ancaman Bom Palsu', aksi pria ini berawal saat dia bertemu dengan dua pramugari maskapai itu, dan mengundang mereka untuk makan malam, namun ditolak.

Pria yang tak disebutkan identitasnya itu mengaku suka dengan salah pramugari di pesawat itu. Namun dia gagal untuk mengajaknya berkencan.

Karena itu dalam upayanya untuk memastikan si pramugari tidak meninggalkan Serbia dan bisa berkencan, dia memutuskan untuk membuat ancaman palsu soal ancaman bom tersebut.

Pria Serbia itu lalu membuat panggilan telepon soal bom dan membuat Lufthansa dengan penerbangan LH 1411 dari Belgrade ke Frankfurt pada Kamis (18/7/2019) harus dievakuasi.

Dilansir Sky News Sabtu (20/7/2019), sebanyak 130 penumpang dan lima awak kabin harus keluar sementara polisi melakukan penggeledahan di seluruh pesawat dibantu anjing pelacak.

Aksinya terbongkar setelah polisi melacak teleponnya dan menangkap pria itu Jumat (19/7/2019).

Penangkapan itu juga dibenarkan juru bicara jaksa penuntut.

Kepada media setempat, juru bicara kejaksaan menyatakan pria itu dijerat dengan pasal membuat kepanikan dan kegaduhan, serta tidak diperkenankan bebas bersyarat.

Kementerian Dalam Negeri Serbia merilis pernyataan bahwa aksi pria itu pagi hari pukul 06.00 waktu setempat di mana dia menelepon dan mengaku ada bom di pesawat menuju Frankfurt.

"Polisi menyelidiki apakah peristiwa itu merupakan alarm palsu dan bekerja keras mengidentifikasi siapa pelaku sebenarnya," demikian pernyataan kementerian.

Akibat ulahnya, penumpang mengalami penundaan hingga delapan jam dengan beberapa di antaranya memilih terbang menggunakan pesawat lain daripada menunggu.

Sebelumnya, ancaman bom palsu juga sempat menimpa sebuah pesawat wisata tujuan Spanyol

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Bocah Usia 11 Tahun Bikin Ancaman Bom Palsu, Penumpang Pesawat Dievakuasi', Petugas polisi dengan anjing pelacak segera dikerahkan untuk memeriksa seluruh sudut pesawat jet yang diparkir di landasan pacu di Canary Island, Fuerteventura itu.

Sebuah pesan ancaman yang menyebut adanya sebuah alat dengan kandungan senyawa peledak gliserin telah disembunyikan di atas pesawat milik maskapai Vueling Airlines itu ditandatangani oleh "teroris".

Namun setelah petugas melakukan pemeriksaan menyeluruh, tidak ditemukan objek mencurigakan seperti yang tertulis dalam surat ancaman, yang ternyata dibuat oleh seorang anak berusia 11 tahun.

Petugas pun lantas menahan dan meminta keterangan anak yang tidak diungkapkan identitasnya itu, dengan didampingi oleh orangtuanya.

Bocah itu mengaku menulis surat ancaman itu dan bermaksud membuat lelucon.

Insiden dramatis itu terjadi hanya berselang beberapa menit sebelum pesawat dengan tujuan bandara Santiago de Compostela, Spanyol itu lepas landas dan telah bersiap di landasan pacu bandara.

Kabar temua surat ancaman juga telah membuat para penumpang pesawat dievakuasi turun dari pesawat sebelum berlari di sepanjang landasan pacu, sementara petugas masuk ke dalam pesawat untuk melakukan pemeriksaan.

Setelah merampungkan proses pencarian dan memastikan tidak adanya benda berbahaya di dalam pesawat, petugas menyatakan jika ancaman tersebut adalah palsu.

Otoritas bandara AENA mengatakan bahwa bandara Fuerteventura tetap beroperasi secara normal selama dilakukannya pemeriksaan pesawat.

Menurut salah seorang penumpang, kepada Canarias7, mengatakan seorang penumpang menemukan pesan tersebut terselip pada bagian meja lipat.

Setelah temuan surat itu, pramugari melapor kepada pilot yang mengatakan protokol harus dipatuhi dan meminta seluruh penumpang untuk turun.

"Seluruh proses evakuasi berjalan dengan sangat baik, tidak sampai terjadi histeria," kata penumpang yang tidak ingin disebutkan identitasnya, seperti dikutip Mirror.

Tidak diketahui apakah bocah "teroris" itu akan ditahan atau dijatuhi tuntutan hukum.

 

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pasangan Kekasih di Papua Live Streaming Adegan Panas di Hotel Durasi 13 Menit, Ujungnya Seperti Ini

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved