Bicara Kemiskinan, Mensos Juliari Sebut PKH Tepat Tapi Bantuan Sosial Ke Depannya Bakal Dikurangi
"Tak boleh ada yang lain, apalagi kita mempermasalahkan perbedaan. Tak ada negara yang maju yang mempertentangkan perbedaan," katanya
TRIBUNCIREBON.COM - Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara, menghadiri Program Keluarga Harapan (PKH) Appreciation Day 2019 di Hotel Claro Makassar, Jalan AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (27/11/2019).
"Kalau Kementerian berhasil maka yang berhasil sebenarnya adalah masyarakat kita," ujar Juliari.
Ia mengajak masyarakat kompak dan bersatu menuju Indonesia maju.
"Tak boleh ada yang lain, apalagi kita mempermasalahkan perbedaan. Tak ada negara yang maju yang mempertentangkan perbedaan," katanya.
Ia pun mempunyai tugas untuk menurunkan angka bantuan sosial ke depan makin sedikit.
"Bukan karena uangnya tak ada, tapi yang dulunya pra sejahtera maka bisa sejahtera. Graduasi istilah kita," katanya.
Menurutnya, salah satu penyebab radikalisme adalah kemiskinan.
Politisi PDIP ini meminta kepada pendamping dan seluruh pihak untuk bekerja dengan menggunakan cinta.
"Harus bekerja dengan menggunakan passion, kalau tak ada itu maka kita pasti tak akan ada di sini," katanya.
Penanggulangan kemiskinan harus melalui pemberdayaan.
"Makanya, PKH itu sudah tepat," katanya.
Selama kurun 5 tahun pemerintahan presiden Joko Widodo, sudah mengalami penurunan dengan angka cukup signifikan.
Indonesia telah berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi 1 digit sejak Maret 2018 sebesar 9,82 persen, dan pada Maret 2019 turun kembali menjadi 9,41 persen.
Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tahun 2015 dari 3,5 juta meningkat signifikan menjadi 10 juta, di tahun 2018.
Begitu pula kenaikan dari sisi anggaran, pada tahun 2015 sebesar 6,4 triliun menjadi 34,2 triliun pada tahun 2019.
Bersamaan dengan kenaikan target dan anggaran, bisnis proses PKH terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas layanan kepada penerima manfaat.
Tahun 2016 dilakukan transformasi penyaluran dari tunai ke non tunai.
Pada tahun 2018 bekerja sama dengan Kementerian Keuangan, meluncurkan sistem konfirmasi data melalui aplikasi OM-SPAN untuk mengatasi bantuan gagal transfer.
Untuk mengeskalasi perubahan perilaku KPM sebagaimana tujuan PKH, para pendamping PKH secara masif diberikan pelatihan modul FDS.
Modul yang digunakan saat ini telah dikembangkan dan direview bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Save The Children, World Bank dan stake holder terkait.
• Kisah Dua Keluarga Hidup Gelap Gulita & Hanya Pakai Lampu Cempor, Kini Dapat Bantuan Dari PLN
• Nasib Malang Refi dan Pian Hidup Susah, Ibunya Kabur Dengan Pria Lain, Hingga Dapat Banyak Bantuan
• Siti Menangis Melihat Rumah Ibunya Mendapat Bantuan Bedah Rumah dari Musaadatul Ummah Al-Masoem
Pengelolaan data PKH yang semakin kompleks dan terintegrasi dengan SINK-NG, tidak dimungkinkan lagi menggunakan sistem yang lama.
Maka pada awal tahun 2019 diluncurkannya E-PKH, platform yang dapat digunakan melalui Android dan website. Pada penyaluran tahap III, pemuktahiran, verifikasi dan aktivitas lainnya dapat dilakukan melalui E-PKH.
Melalui E-PKH, manajemen dapat memantau kinerja pendamping dan memperoleh berbagai data yang diperlukan.
Jenis Penghargaan PKH Appreciation Day 2019
*Kementerian/lembaga, NGO, Himbara, dan mitra kerja
*Media prakarsa memberitakan PKH secara intensif dan menginspirasi khalayak
*SDM PKH terdiri:
-pendamping teladan dalam mewujudkan KPM PKH Sejahtera Mandiri
-APD Provinsi teladan dalam tertib NIK PKH
-APD kabupaten/kota teladan dalam tertib NIK PKH
-Koordinator kabupaten/kota, Wilayah dan regional dalam mewujudkan KPM PKH Sejahtera Mandiri
*KPM PKH Sejahtera Mandiri tingkat nasional dan anak berprestasi tingkat nasional. (*)