TKW Asal Majalengka Tak Pulang
VIDEO - Devi Siti Mulyati TKW Asal Majalengka Sudah 10 Tahun Tak Pulang, Sang Ibu Selalu Menangis
saat tahun 2009 lalu, anaknya berangkat menjadi TKW saat usianya masih 16 tahun melalui PT Prapindo Adi Pratama di Jakarta.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON, MAJALENGKA- Kabar Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang tidak pulang selama belasan tahun kembali terjadi di Kabupaten Majalengka.
Kabar duka itu, datang dari Devi Siti Mulyati (26) binti Muhtar, warga Blok Pamengkang RT.01 RW.01 Desa Biawak, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.
Sang ibu, Eni (42) mengatakan, Devi selama menjadi TKW di Jordania selama 10 tahun tak pernah pulang ke rumah.
TONTON VIDEO KELUARGA TKW ASAL MAJALENGKA DI SINI:
Selama ini, hanya komunikasi via telepon seluler saja yang bisa dilakukan oleh keduanya.
"Anak saya berangkat tahun 2009 lalu. Sejak dia di Jordania komunikasi mah lancar, dia selalu ngasih kabar," ujar Eni kepada Tribuncirebon.com, Sabtu (24/11/2019).
Berdasarkan keterangan dari Eni, saat tahun 2009 lalu, anaknya berangkat menjadi TKW saat usianya masih 16 tahun melalui PT Prapindo Adi Pratama di Jakarta.
Saat itu, Devi yang baru saja lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) sengaja diubah umurnya untuk bisa berangkat kerja ke luar negeri.
"Anak saya waktu itu umur 16 tahun lulus sekolah SMP, karena umurnya belum sepatutnya untuk bekerja agar dapat menghasilkan uang untuk membantu ekonomi keluarga, dari pihak sponsor mengubah umur Devi supaya dituakan agar bisa berangkat," ucap dia.
• 2 Orang Ditangkap Saat Ikut Salat Jumat dengan Maruf Amin, Gerak-geriknya Dianggap Mencurigakan
• Kisah KH Maimun Zubair atau Mbah Moen Didatangi Rasulullah SAW dalam Mimpi Titip Dzurriyahnya Mondok
• Gol Penyerang Persija Jakarta Marko Simic Dibalas Mantan Persib Konate, Persija vs Arema FC 1-1
Sang Ibu juga menceritakan, selama terjalinnya komunikasi, Devi mengatakan bahwa dirinya tidak digaji oleh majikan selama 6 tahun.
Oleh sebab itu, Devi ingin segera pulang ke Indonesia namun terbentur oleh sang majikan.
"Jadi, pas anak saya mau pulang itu selalu dihalang-halangi oleh majikannya, dijanjikan dibelikan tiket pesawat namun selalu ingkar. 2 Minggu ini saja saya sudah kehilangan kontak sama anak saya, tidak tahu kondisinya sekarang," kata Eni.
Kini, Eni hanya dapat berharap, anak pertamanya itu bisa secepatnya kembali ke rumah dengan kondisi selamat.
Ia mengaku, setiap harinya selalu menangis tatkala mengingat sosok anaknya yang selama 10 tahun tidak pulang ke rumah.
"Pengen pulang secepatnya, gajinya juga dibayar. Katanya juga capek banget kerja di sana gitu," ujarnya. (*)