Hujan Angin Robohkan Aula, Timpa Puluhan Siswa SMKN 1 Miri Sragen, Sebagian Alami Patah Tulang
Akibatnya, 22 siswa yang sedang berteduh tertimbun reruntuhan mengalami luka, dan dilarikan ke rumah sakit.
TRIBUNCIREBON.COM - Hujan deras disertai angin kencang yang menerjang wilayah Sragen Jawa Tengah menimbulkan korban, Rabu (20/11/2019) sore. Puluhan siswa SMKN 1 Miri, Kabupaten Sragen, tertimpa bangunan aula yang roboh diterjang angin.
Rabu sore itu, siswa SMKN 1 Miri sedang membuat pagar untuk lapangan tenis. Pukul 14.30 WIB, hujan deras yang sertai angin kencang turun, hingga membuat sebagian siswa yang sedang membuat pagar lapangan tenis pun berteduh di aula agar tidak kebasahan.
Saat berteduh di aula, para siswa sudah diperingatkan oleh seorang guru pengelasan bernama Mantok, untuk tidak berteduh di sana.
Setelah diperingatkan, sebagian siswa sudah berpindah lokasi berteduh dan sebagian masih bertahan di aula.
"Pak guru sempat menghalau siswa supaya cepat pergi meninggalkan aula. Namanya anak banyak merasa hujan tetap berteduh, dan sebagian ada yang pergi meninggalkan aula," terang dia.
"Dan, gurunya (yang menghalau) siswa meninggalkan aula sempat kena reruntuhan saat memberikan pertolongan siswa. Tapi tidak terlalu serius lukanya," ujar dia.
• TERBONGKAR Misteri Keberadaan Soeharto Saat Sejumlah Jenderal Dibantai Pada Peristiwa G30S/PKI
• Inter Milan Bersiap Cari Suksesor Kaptennya yang Bakal Berusia 36 Tahun, 2 Nama Ini Kandidat Kuat
Namun nahas, karena hujan deras yang disertai angin kencang membuat aula terbuka di SMKN 1 Miri pun roboh.
Akibatnya, 22 siswa yang sedang berteduh tertimbun reruntuhan mengalami luka, dan dilarikan ke rumah sakit.
"Kejadiannya itu menjelang salat ashar, hujan turun anak-anak berteduh. Hujannya sangat deras sekali. Ada saksi anak saya tanya itu katanya sampai tidak kelihatan karena kabut," kata Kepala SMKN 1 Miri, Sarno, saat ditemui di lokasi, Rabu.
• Densus 88 Ciduk Terduga Teroris di Bantarwaru Majalengka, Kades: Dia Pernah Pamer Simbol ISIS
• Rumah Bilik Reyot Dirobohkan TNI Lalu Dibangun Lebih Layak, Buruh Tani Ini Tak Bisa Tidur Semalaman
Dari 22 siswa yang mengalami luka-luka tersebut, lanjutnya, tinggal 17 siswa yang dirawat di rumah sakit, sisanya dirawat jalan atau diperbolehkan pulang.
17 siswa yang mengalami luka dirawat di beberapa rumah sakit, ada yang di RSU Assalam Gemolong, RSU Islam Yakssi, RSUD Gemolong, RSUD Sragen dan RSK Kamila Utama Kartasura, Sukoharjo.
Sebagian siswa yang dirawat di rumah sakit mengalami luka di kepala dan patah tulang.
"Karena siswa tertimbun atap, tapi pertolongannya sangat cepat. Guru dan siswa semua langsung memberikan pertolongan. Mereka langsung kita bawa ke rumah sakit," ujarnya.
Mengetahui adanya aula sekolah yang ambruk, Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno pun langsung meninjau ke lokasi kejadian.
Ia mengatakan, hujan lebat disertai angin kencang tersebut tidak hanya merusak aula SMKN 1 Miri, tapi juga menumbangkan pohon dan membuat rumah warga rusak, termasuk waterboom Gemolong.