Caleg DPD RI yang Dianggap Terlalu Cantik di Foto oleh Pesaingnya Kecelakaan di Tol Cipularang KM 77

Senator DPD RI Evi Apita Maya yang dikenal karena digugat ke Mahkamah Konstitusi karena terlalu cantik. . .

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Kolase
Evi Apita Maya 

Sebab, Faoruk menggugat hasil Pemilu DPD RI 2019 untuk NTB lantaran Evi Apita Maya dianggap menggunakan foto cantik hasil manipulasi atau editing berlebihan dan diduga melakukan politik uang.

Adapun Evi Apita Maya dianggap berbuat tidak jujur karena menggunakan foto berparas cantik dengan editan berlebihan sehingga menipu calon pemilih.

Foto berparas cantik hasil editan itu digunakan untuk alat peraga kampanye (APK) dan diserahkan Evi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk surat suara.

Hasil Pemilu DPD RI untuk NTB menempatkan Evi Apita Maya sebagai peraih suara terbanyak, dengan 283.932 suara.

Perolehan suara Evi Apita Maya mengalahkan secara telak sejumlah calon petahana, termasuk Farouk Muhammad.

Adapun Muhammad Farouk hanya memperoleh 188.687 suara sehingga gagal melenggang kembali ke Senayan untuk kali ketiga.

Ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/7/2019), Evi Apita Maya mengungkapkan foto yang diserahkannya untuk pendaftaran calon anggota DPD RI ke KPU adalah foto asli dirinya yang terbaru.

Evi Apita Maya
Evi Apita Maya (Capture Youtube /Kolase Tribunnews.com)

Ia mengaku melakukan pengambilan atau pemotretan di studio foto lokal bernama Blitz di Mataram, NTB, untuk foto yang diserahkan ke KPU.

Caleg DPD Dapil NTB Evi Apita Maya di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2019).(Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)
Caleg DPD Dapil NTB Evi Apita Maya di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2019).(Kompas.com/Fitria Chusna Farisa) ((Kompas.com/Fitria Chusna Farisa))

Namun, sebelum sesi foto tersebut, ia mengaku bersolek di salon kecantikan, Permata Hati.

Studio foto yang digunakan jasanya oleh Evi Apita Maya adalah langganan dirinya dan sejumlah politikus lokal.

Ia mengaku membayar Rp 1,5 juta untuk jasa foto tersebut, termasuk proses editing. Hasil jepretan fotografer studio itu lah yang digunakan Evi Apita Maya saat mendaftar calon anggota DPD RI k KPU.

Bagi Evi Apita Maya, adalah wajar jika seorang calon memberikan foto yang terbaik untuk kompetisi perebutan suara masyarakat.

Namun, bukan berarti dirinya memberikan foto hasil rekayasa secara berlebihan atau di luar batas wajar.

Berikut petikan wawancara ekslusif reporter Tribun Network, Reza Deni Saputra, dengan calon anggota DPD RI asal NTB, Evi Apita Maya:

Bagaimana mulanya Anda memasang foto-foto di APK, kemudian dituding bahwa Anda terlalu berlebihan mengedit wajah di foto tersebut?

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved