BOM Meledak di Medan, Mantan Pimpinan Jamaah Islamiyah Nasir Abas Singgung Motif Balas Dendam

Mantan Pimpinan Jamaah Islamiyah (JI) Nasir Abbas yakin pelaku bom bunuh diri Polresta Medan Sumatera Utara hari ini

ist
Situasi di Polrestabes Medan 

TRIBUNCIREBON.COM - Mantan Pimpinan Jamaah Islamiyah (JI) Nasir Abbas yakin pelaku bom bunuh diri Polresta Medan Sumatera Utara hari ini, Rabu (13/11/2019) adalah bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) atau mereka yang tergabung dengan kelompok NII pro ISIS.

"Sudah pasti yang dilakukan adalah aksi bom bunuh diri. Pelakunya melakukan aksi teror. Siapa pelakunya, kalau saya bisa sebut dari modus operandinya, teknis pelaksanaannya kalau bukan kelompok JAD, ya kelompok NII yang pro ISIS," kata Nasir Abbas saat dikonfirmasi tribunnews.com, Rabu(13/11/2019).

Diberitakan sebelumnya, bom bunuh diri meledak di Mapolrestabes Medan,sekira pukul 08.45 WIB. Ledakan bom merenggut satu korban jiwa.

Korban terlihat tergeletak di parkiran Polrestabes Medan.

Diduga korban adalah pelaku bom bunuh diri.

Untuk memudahkan pencarian barang-barang pelaku pemboman yang diyakini masih ada disekitar Polrestabes Medan, menurunkan anjing pelacak.

Nasir Abbas menjelaskan kedua kelompok ini JAD dan anggota NII pro ISIS banyak tersebar di wilayah Sumatera Utara.

Teror yang terjadi di Sibolga beberapa waktu lalu, Nasir Abbas menjelaskan dilakukan oleh anggota NII pro ISIS.

"Jadi yang pro ISIS bukan hanya kelompok JAD saja tapi juga ada yang dari NII," Nasir Abbas menegaskan.

Pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Medan, Nasir Abbas yakin dilakukan oleh warga setempat yang berafiliasi dengan JAD atau NII pro ISIS.

"Bukan orang luar. Pasti orang setempat, dengan maksud menciptakan teror ingin balas dendam," katanya.

Aksi balas dendam yang dilakukan terkait dengan rentetan peristiwa penusukan terhadap mantan Menkopolhukam Wiranto di Serang Banten, beberapa waktu lalu.

Pasca kejadian itu, Nasir Abbas menjelaskan banyak yang kemudian ditangkap pasca kejadian itu.

"Mereka mau balas dendam dengan polisi. Apalagi ada 36 atau sekitar 40 orang yang ditangkap pasca peristiwa penusukan pak Wiranto. Mereka marah," ujar Nasir Abbas.

Pengamat Teroris, Ridwan Habib mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri diduga jaringan Pro ISIS.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved