Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Simak Pendapat Para Imam hingga Ustaz Abdul Somad
Manfaat maulid Nabi Muhammad SAW salah satunya adalah silahturahmi satu sama lain.
TRIBUNCIREBON.COM - Hari ini, Sabtu (9/11/2019) bertepatan dengan 12 Rabiulawal adalah hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Bertepatan dengan Tahun Gajah atau 570 pada kalender Masehi.
Jika Baginda Nabi Muhammad SAW masih hidup, usianya sekarang adalah 1.449 tahun.
Beliau wafat pada tahun 632 M di Madinah.
Rentang kehidupan Nabi Muhammad SAW selama kurang lebih 63 tahun, telah meninggalkan catatan sejarah dan keyakinan yang sangat luar biasa. Dialah manusia yang mengubah peradaban dunia hingga kini.
Karena kemuliaannya itulah, kaum muslimin tak ingin ketinggalan untuk meniru jejak langkahnya, meneladaninya.
Untuk terus mengingat jejak perjuangan dan nilai-nilai yang ditinggalkan Nabi Muhammad SAW itulah hari kelahiran beliau diperingati.
Lantas bagaimana hukumnya memperingati maulid Nabi Muhammad SAW?
Apakah hukumnya termasuk bid'ah atau boleh saja karena berupa kegiatan positif?
Berikut Tribun Jabar rangkum dari berbagai sumber mengenai hukum memperingati maulid Nabi Muhammad SAW.
• Adakah Amalan Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW? Ini Penjelasan Imam Suyuthi Soal Perayaan Maulid
1. Ustaz Abdul Somad

Dalam ceramahnya, Ustaz Abdul Somad mengatakan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW diperbolehkan.
Menurutnya, ada 300 ribu hadis yang menerangkan bahwa peringatan maulid Nabi Muhammad SAW tidak masalah.
Memang ada ulama yang mengatakan kegiatan tersebut termasuk bid'ah tapi hanya sebagian kecil ulama.
Ustaz Abdul Somad memaparkan beberapa hadis serta pendapat ulama besar mengenai dasar diperbolehkannya maulid Nabi Muhammad SAW.
Salah satunya adalah Nabi Muhammad SAW ternyata mengenang hari lahirnya sendiri.