Prabowo Subianto Sidak Pindad dan PT INTI, Langsung Coba Senapan Serbu dan Jajal Rantis Komodo

Diketahui, anggaran pertahanan pada APBN 2020 sebesar 127,4 triliun. Menurutnya, di tahun yang sedang berjalan ini beban anggaran untuk gaji pegawai

Editor: Machmud Mubarok
Instagram/Kemhanri
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mencoba senapan serbu SS4-V2, senapan serbu terbaru buatan Pindad, Rabu (6/11/2019). 

"Kami alokasikan 40 persen itu adalah gaji yah, karena kan total kita 450.000 PNS," sambungnya.

Diketahui, anggaran pertahanan pada APBN 2020 sebesar 127,4 triliun. Menurutnya, di tahun yang sedang berjalan ini beban anggaran untuk gaji pegawai sekitar 30 persen.

Namun, karena ada kenaikan tunjangan kinerja sebesar 2 kali lipat maka anggaran untuk gaji pegawai naik menjadi 40 persen tahun depan.

Sisanya yaitu untuk belanja barang dan belanja modal yang besarnya masing-masing 30 persen.

Belanja barang biasanya diperuntukkan bagi biaya perawatan alat utama sistem pertahanan ( alutsista) sedangkan belanja modal dipergunakan untuk membeli alutsista baru.

Bondan menambahkan, dari total anggaran untuk belanja modal, 31,5 persennya untuk industri pertahanan dalam negeri.

"Jadi ya artinya sekitar sepertiga dari itu ya yang digunakan untuk belanja modal. Jadi belanja modal itu kan membeli baik dari dalam maupun luar negeri," lanjut dia.

Pengembangan SDM 

Di tengah perkembangan teknologi saat ini, dunia pendidikan menghadapi tantangan yang cukup kompleks.

Tak hanya tentang materi pembelajaran, tapi juga dalam hal pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Untuk itu, sebagai kampus yang memberikan pendidikan tentang pertahanan negara, Universitas Pertahanan (Unhan) Kampus Bela Negara dituntut agar mampu mengikuti dan menyesuaikan diri dengan dinamika dunia pendidikan tersebut.

Pasalnya, menurut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, keberadaan SDM pertahanan yang handal dan unggul merupakan kunci utama dalam mewujudkan stabilitas keamanan.

Oleh karena itu, pejabat dan segenap civitas akademika Unhan harus selalu mengupdate kompetensi dan selalu memperluas wawasan serta mengembangkan inovasi.

“Perlu inovasi dan strategi yang tepat untuk selalu eksis di tengah persaingan global,” ungkap Menhan dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (29/10/2019).

Menurutnya, Unhan harus bisa menjadi garda terdepan, baik dalam memberikan masukan untuk pengkajian terhadap kebijakan pertahanan negara maupun dalam implementasi kebijakan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved