7 Fakta Mengejutkan Soal Nurzen Bocah Penjual Kerupuk Keliling yang Ditinggal Ayah dan Ibunya

ide jadi anak angkat dengan cara anggota fraksi iuran giliran untuk membantu pun sempat tercetus.

Editor: Machmud Mubarok
ISTIMEWA
Nurzen, pemuda berusia 19 tahun bertubuh bocah, yang berjualan kerupuk. 

5. Rumahnya 7 Jam dari Kota

Kebanyakan warga tak menyangka jika bocah tersebut berasal dari Kecamatan Pasirkuda yang jaraknya sekitar 7 jam perjalanan dari kota Cianjur.

6. Putus Sekolah

Banyak yang baru tahu bocah tersebut juga putus sekolah karena tak ada biaya dan memilih untuk berjualan kerupuk membantu neneknya.

"Saya sempat melihat anak ini memikul kerupuk di pinggir jalan, saya bilang ke sopir untuk menepikan mobil untuk membeli kerupuknya," ujar H Syarifudin (50) seorang pengusaha warga Cianjur melalui pesan singkat pagi ini.

Namun sang sopir tak mendengar perintah H Syarifudin. Mobil sang pengusaha tersebut keburu belok dan berlalu.

"Kemarin saya nyuruh berhenti ke sopir mau beli kerupuk itu, tapi sopirnya melamun katanya dia bilang udah keburu belok kiri dah tanggung pak dah belok. Saya bilang ke sopir yang begitu yang harus dibeli karena anak itu bagus gak mau mengemis, saya jadi sedih melihat berita ini, jadi pengen nangis," kata Syarifudin.

Ia merasa salut bocah tersebut gigih berusaha membantu keluarga. Ia pun sempat menitikkan air mata setelah membaca kisah bocah tersebut. Ia sempat menduga bocah tersebut warga sekitar bukan dari Cianjur selatan dan masih punya orangtua.

Seorang warga Cilaku lainnya, Redi Muhamad Daud (35) langsung mengirimkan emoticon menangis sebanyak enam biji saat membaca kisah Nurzen.

Diberitakan sebelumnya, perjuangan Nurzen (12) seorang bocah warga Kampung Pesantren Al-Falah RT 02/04, Desa Simpang, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, harus memikul beban berat membantu sang nenek berjualan kerupuk keliling.

Nadiem Makarim Gugup Bicara di Depan Komisi X DPR RI, Ditanya Alasan Terima Jadi Menteri Jokowi

TERUNGKAP, Cara Kakak Rawat Refi & Pian Bocah yang Ditelantarkan Ibunya di Indramayu dari Gizi Buruk

Ia tak bisa menikmati pendidikan dan bermain layaknya anak seusianya. Ia harus mengubur hal itu karena harus berjualan kerupuk kembang keliling kampung untuk membantu menafkahi bibi dan neneknya.

Bocah pedagang kerupuk ini tak lepas dari peci putihnya saat berjualan. Ia terlihat begitu gigih, ikhlas, dan sabar berjualan kerupuk dari satu kampung ke kampung lainnya.

"Hasil berjualan saya berikan untuk bibi dan nenek, ayah saya sudah meninggal. Kalau ibu masih ada tapi tidak tahu keberadaannya dimana," ujar Nurzen kepada Tamem (35) seorang warga Cilaku yang membeli kerupuknya, Rabu (6/11/2019)

Nurzen mengatakan, seminggu ia mengambil 12 ikat yang berisi 120 bungkus. Setiap hari ia keliling berjualan dan penghasilan pun tak pasti kadang laku kadang tidak.

Nurzen, pemuda umur 19 tahun bertubuh bocah, berjualan kerupuk di Cianjur.
Nurzen, pemuda umur 19 tahun bertubuh bocah, berjualan kerupuk di Cianjur. (ISTIMEWA)

Nurzen bercerita ia hanya tamat SD dan tak melanjutkan sekolah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved