Sudah Beras, Jagung, dan Garam, Kini Cangkul atau Pacul Mau Impor? Presiden Jokowi Dibikin Kesal
Presiden Joko Widodo meminta Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk memprioritaskan barang
Hal itu diutarakan Jokowi sejalan dengan peningkatan investasi di Indonesia.
Sehingga nantinya investasi akan berdampak pada pengurangan defisit transaksi berjalan (CAD).
"Harus kita pastikan peningkatan investasi terus bisa kita lakukan dalam saat yang bersamaan kita juga bisa mengurangi ketergantungan pada barang-barang impor," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, seperti dikutip Kontan.co.id, Jakarta. Rabu (30/102019).
Selain itu investasi yang ada juga didorong untuk industrialisasi.
Termasuk memberikan nilai tambah pada barang mentah yang selama ini diekspor Indonesia.
Kawasan industri di Morowali dapat dijadikan sebagai contoh pengembangan industri.
• Jokowi Mengamuk, Jengkel Tahu Cangkul Harus Impor, Berani Ucapkan Kata-kata ini dengan Nada Tinggi
• Jokowi Marah Besar, Kali Ini Dibuat Jengkel Soal Impor Cangkul: Kebangetan, Enak Banget Itu Negara!
• Jokowi Dijuluki Obamanya Indonesia, Media Asing Ini Berani Bongkar Kelemahan Sang Presiden
Ke depan Jokowi mendorong kawasan Tuban menjadi pusat industri petrochemical.
Jokowi juga meminta agar menterinya mengawasi investasi. Investasi yang memiliki potensi harus dikawal sehingga dapat menghilangkan hambatan.
"Betul-betul dikawal agar kita bisa segera mengejar defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan," terang Jokowi.
Ia juga menegaskan kembali terkait iklim investasi. Jokowi minta peringkat ease of doing business diperbaiki sehingga menarik kepercayaan investor. (*)