Isu Pelarangan Cadar dan Celana Cingkrang di ASN Jadi Kontroversi, Begini Pandangan Para Tokoh
Radikalisme masih menjadi ancaman serius bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Tanggapan lain datang dari Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq, menurutnya kebijakan yang dikatakan Jokowi tentang tata busana belum dipahami oleh Menag.
• Anggota DPR Maman Imanulhaq Kesal ke Menag Fachrul Razi Singgung Tak Pernah Baca Alquran Soal Cadar
• PNS Bercadar Berani Sentil Menteri Agama Fachrul Razi: Radikalisme itu Ideologi, Bukan Soal Cadar!
• Wacana Pelarangan Penggunaan Cadar & Celana Cingkrang di Lingkungan ASN, Bupati Cirebon Bilang Ini
Maman menyebut maksud Jokowi yang sebenarnya ingin mengingatkan masyarakat terkait bahaya radikalisme, namun bahaya radikalisme tidak lalu diterjemahkan dengan simbolik cadar dan celana cingkrang.
Menurut mantan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf ini, tindakan Menag mengatakan memakai cadar dan celana cingkrang tidak ada dalam Alquran dan hadis adalah tindakan gegabah.
"Stigmatisasi seolah-olah yang memakai cadar dan celana cingkrang membahayakan keamanan dan radikal itu suatu tindakan yang gegabah," kata Maman.
Menurutnya aparatur pemerintahan harus merangkul umat, karena Indonesia adalah ke-behinekaan dan hak kebebasan dalam beragama.
Maman setuju dengan pendisipilina ASN, namun ia berharap agar tidak ada argumen mengenai orang yang melakukan ekspresi keagamaan dikaitkan dengan stigmatisasi.
Ia juga menyatakan, pencegahan radikalisme yang perlu dilakukan yakni melakukan penegakan awal terkait mendispilnkan ASN mengenai ideologi Pancasila, dan meminimalisir ujaran-ujaran kebencian yang beredar di media sosial. (*)