Siraman Panjang, Tradisi Mencuci Piring Pusaka di Keraton Kasepuhan Cirebon
Sejumlah abdi dalem berpakaian serba putih tampak berbaris rapih di Bangsal Dalem Arum Keraton Kasepuhan
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Terdapat motif kaligrafi bahasa Arab pada piring dan guci yang dicuci dalam ritual Siraman Panjang itu.
• Arsenal Terpuruk, Jose Mourinho Bakal Diundang Makan Malam
"Ini tradisi dari ratusan tahun lalu dan sampai sekarang masih terus dijaga kelestariannya," ujar Arief Natadiningrat.
Menurut dia, benda pusaka yang dicuci dalam ritual itu jumlahnya mencapai lebih dari 50 buah.
Di antaranya, sembilan piring besar peninggalan Wali Sanga, 40 piring kecil, dua gelas, dan dua guci besar
Nantinya, benda-benda pusaka itu digunakan untuk tempat makanan yang akan dibagikan ke abdi dalem dan warga pada puncak peringatan maulid nabi.
• Pemuda Ini Tipu Sang Pacar Untuk Berhubungan Badan, Ngaku Sakit Harus Keluarkan Sel Darah Putih
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW atau ritual Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan sendiri digelar pada Sabtu (9/11/2019).
Makna Siraman Panjang
Keraton Kasepuhan menggelar ritual Siraman Panjang, Senin (4/11/2019).
Ritual itu merupakan pencucian piring pusaka peninggalan Wali Sanga yang akan digunakan pada puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, mengatakan, tradisi siraman panjang dilaksanakan setahun sekali, yakni setiap 5 Rabiul Awal dalam kalender Islam.
"Jadi sebelum digunakan seluruh benda pusaka ini dicuci bersih dulu," ujar PRA Arief Natadiningrat saat ditemui usai Siraman Panjang di Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Senin (4/11/2019).
Ia mengatakan, tradisi Siraman Panjang juga mempunyai makna tersendiri terutama dalam ajaran Islam.
Saat hendak beribadah umat Islam diwajibkan menyucikan bandannya dari hadas besar dan hadas kecil.
Selain itu, menurut Arief, hampir semua makhluk hidup berunsur air karena 80 persen tubunya mengandung cairan.
"Pada hakekatnya, kita semua diwajibkan bersuci sebelum memulai aktivitas," kata Arief Natadiningrat.