Rocky Gerung Lempar Kritik Menag dan Menkopolhukam: Tugas Menag Bukan Mengurus Keyakinan Pribadi
Pengamat politik, Rocky Gerung mengungkapkan kritikannya pada dua menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tapi ancaman itu adalah ancaman yang sangat real, artinya gini ini bukan cuma terjadi di Indonesia kita melihat di mana-mana."
"Gerakan-gerakan pro syariah yang kemudian berujung pada gerakan yang kekerasan, yang anti toleransi itu terjadi di mana-mana, mengatakan gerakan itu enggak ada, gerakan itu berlebihan," jelas Ade Armando.
• ZODIAK Hari Ini Senin 4 Oktober 2019, Aries Sangat Ambisius, Leo Lagi Moody
Lihat videonya mulai menit ke-6:39:
Rocky Gerung Sindir Menkopolhukam Mahfud MD soal Radikalisme
Rocky Gerung sempat menyindir Menteri Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD terkait definisi radikalisme.
Sedangkan, istilah radikalisme kini tengah ramai dibahas terkait fokus Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin memberantas gerakan tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Realita TV pada Minggu (3/10/2019), menurut Rocky Gerung istilah radikalisme itu dapat menciptakan berbagai pandangan.
Padahal menurut Rocky Gerung, radikalisme merupakan upaya berpikir maksimal untuk melakukan perubahan total.
"Ini istilah yang kemudian menghasilkan kebingungan, juncto kecemasan, padahal istilah itu, istilah akademis artinya upaya untuk menghasilkan perubahan total, upaya untuk berpikir maksimal, upaya untuk debat dengan dengan argumentasi yang kuat."
"Jadi itu seluruh aktivitas positif itu sebetulnya," jelas Rocky Gerung.
Namun, istilah radikalisme kini justru dianggap momok bagi masyakarakat.
• ADA Apa Rocky Gerung dengan Prabowo Subianto? Sebut Jadi Menteri yang Direshuffle Hingga Soal Sampah
Pasalnya, Rocky Gerung menilai istilah radikalisme yang disebut-sebut akhir-akhir ini sebenarnya digunakan untuk kepentingan politik.
"Tapi kemudian istilah itu jadi berbau politik, pindah di ruang kampus masuk ke dalam wacana politik sehingga itu yang menimbulkan kecemasan," katanya.
Bahkan, Rocky Gerung sempat menyinggung Menteri Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD yang menyebut istilah radikalisme dengan bernada ancaman.
"Karena kalau sampai sekarang di kita dengar tuh tadi malam saya lihat Pak Menkopolhukam yang baru mengucapkan kata itu, di dalam intonasi ancaman."
"Kalian begini, kita begini, akhirnya dia sendiri enggak mampu untuk menghasilkan ulang kejernihan pikiran dari kata radikalisme," papar pria asal Manado tersebut.