Ahli Candi Indonesia Sebut Batu Bata Kuno yang Ditemukan Polisi di Indramayu Berasal Dari Abad 12-13

Ahli Candi Indonesia Sebut Batu Bata Kuno yang Ditemukan Polisi di Indramayu Berasal Dari Abad 12-13 dan sama dengan batu bata kerajaan Majapahit

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Brigadir Rusmanto saat menunjukkan lokasi temuan batu bata kuno di sebuah lahan perkebunan di Blok Dingkel, Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Senin (28/10/2019). 

Puluhan batu bata kuno yang ditemukan seorang anggota Polsek Lelea, Brigadir Rusmanto diduga kuat merupakan bagian dari struktur bangunan Candi Hindu-Budha.

Candi itu dahulunya adalah pusat penyebaran agama Hindu-Budha pada masa sebelum penyebaran agama Islam masuk ke Indramayu.

Brigadir Rusmanto menjelaskan, sosok jin biksu menerangkan bahwa candi-candi tersebut berjumlah lebih dari satu.

 Vina Garut Sakit, Begini Kondisinya Setelah Lawan 3 Pria Diatas Ranjang Hingga Video Pornonya Viral

 Ashanty Bongkar Urusan Ranjang Dengan Sang Suami, Sebut Anang Minta Berhubungan Badan Setiap Hari

Brigadir Rusmanto saat ditemui di Mapolsek Lelea, Indramayu, Senin (28/10/2019).
Brigadir Rusmanto saat ditemui di Mapolsek Lelea, Indramayu, Senin (28/10/2019). (TribunCirebon.com/Handhika Rahman)

Candi itu tersebar di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Juntinyuat dan Kecamatan Karangampel. Dahulunya candi itu adalah rumah sekaligus tempat berlatih sosok biksu ini.

"Saya diminta untuk menyelamatkan dan merawat puing-puing yang tersisa itu," ujar dia.

 Midnight in Atlantis, Acara Spesial yang Disiapkan Aston Cirebon untuk Menyambut Tahun Baru 2020

Sosok jin biksu juga menerangkan, alasan candi-candi tersebut tersebar ke berbagai titik yaitu guna menyebar luaskan agama Hindu-Budha di Indramayu.

Fenomena ini persis seperti kondisi candi-candi lain di Indonesia yang posisinya saling menyebar. Ada tempat khusus berlatih, asrama, beribadah, dan lain-lain.

Brigadir Rusmanto saat mengantar Yayasan Tapak Karuhun Nusantara ke lokasi penemuan batu bata yang diduga kuat tilas bangunan Candi Hindu-Budha di Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jumat (25/10/2019).
Brigadir Rusmanto saat mengantar Yayasan Tapak Karuhun Nusantara ke lokasi penemuan batu bata yang diduga kuat tilas bangunan Candi Hindu-Budha di Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jumat (25/10/2019). (ISTIMEWA)

Meski demikian, sosok biksu yang menemuinya itu tidak menerangkan secara detail tahun berapa candi tersebut dibuat.

Ia juga menerangkan bahwa ajaran Hindu-Budha di Indramayu pada masa itu hilang tergerus karena masuknya penyebaran agama Islam ke Indramayu.

 Empat Kios di Jalan Letjen Mashudi Kota Tasikmalaya Hangus Terbakar

Pengaruh Islam itu disebar luaskan oleh seorang ulama yang bernama Syekh Samaun di sekitaran lokasi candi.

"Jadi pengaruh ajaran Hindu-Budha ini kalah oleh agama Islam yang dibawakan oleh Syekh Samaun," ucap Brigadir Rusmanto.

 Jaipong dan Tari Merak Siswi SMK 10 Bandung Pukau Penonton Festival Dance Around the World di London

Dari beberapa titik-titik lokasi candi yang ditunjukkan oleh biksu tersebut baru satu lokasi yang berhasil Brigadir Rusmanto temukan pada Jumat (25/10/2019).

Lokasi itu terletak di sebuah lahan perkebunan di Blok Dingkel, Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.

Bukti kuat batu bata kuno ini merupakan bagian bangunan candi karena berukuran tidak lazim, yaitu dengan panjang 35 centimeter, lebar 20 centimeter, dan tebal 8-10 centimeter.

Pada batu bata kuno itu juga terdapat tapak kaki anjing yang persis seperti yang terdapat pada Candi Bojong Menje Karawang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved