Boy dan Munir, Sepasang Owa Jawa, Akhirnya Dilepasliarkan ke Habitatnya di Cagar Alam Situ Patengan
Sejak 2011 Aspinall sendiri sudah merehabilitasi primata khususnya Lutung, Owa, dan Surili sebanyak 300 primata di Jawa Barat dan Jawa Timur.
Laporan Wartawan Tribun, Mumu Mujahidin
TRIBUNCIREBON.COM, RANCABALI - Sepasang Owa Jawa bernama Boy dan Munir berusia sekitar 4 tahun dilepasliarkan ke Cagar Alam Situ Patengan, Rancabali, Kabupaten Bandung, Kamis (24/10/2019).
Pelepasliaran yang dilakukan oleh The Aspinall Foundation dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat, ini dalam rangka memperingati International Gibbon Days atau Hari Owa sedunia yang diperingati setiap tanggal 24 Oktober.
Direktur The Aspinall Foundation Made Wedana menuturkan jika Boy dan Munir ini merupakan hasil penyerahterimaan dari masyarakat melalui BKSDA Jabar. Kemudian dirawat dan direhabilitasi oleh The Aspinall Foundation hingga siap dilepasliarkan hari ini.
"Kalau lamanya rehabilitasi, Munir ini ditemukan sejak kecil, diserahkan ke kami itu masih di bawah satu tahun. Sampai sekarang siap lepas dia berusia hampir 4 tahun, dia butuh waktu (rehabilitasi) lebih lama karena belum dewasa," tuturnya seusai pelepasliaran tadi siang.
Sementara untuk Owa dewasa membutuhkan waktu rehabilitasi rata-rata lebih cepat sekitar 1-1,5 tahun tergantung tingkat ketergantungannya kepada manusia. Aspinall Foundation sendiri tidak hanya fokus pada rehabilitasi Owa Jawa saja, tapi juga Surili dan Lutung Jawa.

"Sebetulnya primata yang kami terima ini semuanya berasal dari penyerahterimaan dari masyarakat dan sebagian dari sitaan," ujarnya.
• MEMBONGKAR Sosok Sebenarnya Suami Nella Kharisma, Ternyata Bukan Orang Sembarangan
• TERBONGKAR Sosok Sebenarnya Suami Nella Kharisma, Ternyata Benar-benar Bukan Orang Sembarangan
• PENAMPILAN Seksi Krisdayanti di Foto Ini Panen Kritik, Bagian Paha Terlihat, Dibilang Tak Pantas
Sejak 2011 Aspinall sendiri sudah merehabilitasi primata khususnya Lutung, Owa, dan Surili sebanyak 300 primata di Jawa Barat dan Jawa Timur. Sementara primata yang sudah dilepasliarkan sebanyak 155 ekor primata.
"Yang kami lepas sudah 153 tambah dua ini jadi 155 ekor. Lebih banyak memang Lutung Jawa. Di Jabar sudah ada 60 yang kami lepas, Surili 12 ekor dan Owa 37 ekor sisanya Lutung Jawa," katanya. (mud)