Berawal dari Masalah Sampah, Siswa-Siswi MTs 12 Indramayu Ciptakan Robot Pembersih Sungai Otomatis
Madrasah tsanawiyah (MTs) Negeri 12 Indramayu yang berlokasi di Desa Lohbener, Kecamatan Jatibarang menjadi sekolah berbasis robotik
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Muhamad Nandri Prilatama
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Madrasah tsanawiyah (MTs) Negeri 12 Indramayu yang berlokasi di Desa Lohbener, Kecamatan Jatibarang menjadi sekolah berbasis robotik yang ada di Kabupaten Indramayu.
Ada beragam jenis robot sederhana ciptaan para para siswa yang tergabung dalam ekstrakulikuler robotik di MTs Negeri 12 Indramayu.
Salah satu yang terbaru ialah siswa-siswi menciptakan sebuah Robot Pembersih Sungai Otomatis.
Pelatih tim robotik MTs Negeri 12 Indramayu, Amirudin mengatakan, robot ini sengaja diciptakan siswa-siswi guna menjawab permasalahan lingkungan yang ada di Kabupaten Indramayu.
Yakni, banyaknya sungai-sungai yang tercemar akibat kurangnya kesadaran dari masyarakat.
Amirudin menjelaskan, sampah-sampah organik, seperti sampah plastik dan lain sebagainya banyak dijumpai di hampir setiap sungai yang ada di Kabupaten Indramayu.
"Sampah-sampah ini kan susah untuk diurai. Jadi kita ingin membuat inovasi terbaru untuk menjawab permasalah-permasalahan tersebut," ucap dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (24/10/2019).

Pantauan Tribuncirebon.com, mekanisme kerja Robot Pembersih Sungai Otomatis ini cukup sederhana.
Mula-mula sampah yang terbawa aliran sungai akan ditampung sementara pada sebuah wadah penampungan terlebih dahulu.
Wadah itu juga sudah dilengkapi dengan sebuah kamera sensor yang diprogram untuk mendeteksi muatan sampah yang tertampung secara otomatis.
Jika muatan sampah sudah memenuhi kapasitas, secara otomatis kamera akan mendeteksi dan membuat katrol pengangkut sampah bekerja. Sampah-sampah itu lalu dipindahkan ke tempat pembuangan sampah (TPS).
Setelah sampah dipindahkan, wadah akan kembali diangkat oleh katrol dan disimpan ke sungai untuk menampung sampah-sampah selanjutnya.
Amirudin berpendapat, robot yang diciptakan anak didiknya ini sangat ramah lingkungan. Pasalnya, energi yang digunakan berasal dari energi listrik yang tercipta dari kincir air.
Jika sungai bersih, otomatis aliran air akan lancar dan menciptakan daya gerak pada kincir, daya gerak itulah yang menghasilkan energi listrik.