Kebakarah Hutan dan Lahan
Helikopter Water Bombing Baru Datang Rabu Sore, Api Masih Menyala di Puncak Mega dan Kawah Putih
Tim gabungan masih berupaya semaksimal mungkin agar api tidak semakin meluas dengan cara manual.
Laporan Wartawan Tribun, Mumu Mujahidin
TRIBUNCIREBON.COM, RANCABALI - Helikopter Water Bombing yang akan digunakan dalam pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kawah Putih dan Malabar baru akan tiba di Lanud Sulaiman sekitar pukul 16.00 WIB, Rabu (9/10/2019).
Heli Water Bombing ini merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kepala Adm KPH Bandung Selatan Tony Sumarto di kawasan objek wisata Kawah Putih menuturkan hingga saat ini Karhutla masih terjadi di Petak 31A Puncak Mega Malabar.
Tim gabungan masih berupaya semaksimal mungkin agar api tidak semakin meluas dengan cara manual.
"Alhamdulillah sudah ada info dari BNPB, Water Bombing akan segera diturunkan. Ini kami masih menunggu untuk rapat teknis pemadamannya seperti apa," ujarnya di Kawah Putih tadi siang.
Tedy menuturkan berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Water Bombing rencananya akan landing di Husein Sastranegara Bandung sekitar pukul 16.00 WIB.
"Info sementara helikopter tiba di Husein sekitar jam 4 karena perjalanan dari Pekanbaru. Nanti transit di Lanud Sulaeman menuju pemadaman di Kawah Putih lanjut ke Malabar," katanya.
Tedy menambahkan untuk luas area terdampak Karhutla di Petak 31A Puncak Mega Malabar belum bertambah masih sekitar 26 hektar. Namun karena posisi titik api berada di tepi jurang yang cukup curam sehingga akses dan upaya pemadaman terhambat.
"Luas tidak bertambah masih di 26 Ha, tapi karena posisi di tepi jurang maka kita perlu melokalisir supaya tidak meluas. Posko dan kekuatan tim anggota gabungan dan lainnya masih bersiaga di lokasi," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran lahan gambut yang terjadi di Gunung Malabar, Kecamatan Arjasari merambat ke Gunung Puntang, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Minggu (6/10/219) malam.
"Iya tepatnya tadi malam sekitar pukul 10 malam. Puncak Mega di Gunung Puntang terbakar, api berasal dari Arjasari, Gunung Malabar," kata Kapolsek Cimaung Iptu Joko Prihatin melalui telepon seluler, Senin (7/10/2019).
Menurutnya, lahan yang terbakar itu berupa lahan gambut di Puncak Mega. Lahan tersebut terbakar karena api dari Gunung Malabar tertiup menjalar ke arah Gunung Puntang.
"Tim gabungan sekitar 40 orang sudah naik untuk melakukan pemadaman sejak semalam. Rencananya hari ini juga akan menaikkan tim," tuturnya.
Pihaknya menyebutkan, petugas cukup kesulitan dalam melakukan pemadaman karena posisi api berada di tebing. Selain itu medan cukup curam jadi sulit melakukan pemadaman.