HUT Ke-492 Indramayu, Kirab Tunggul dan Pataka Ramaikan Acara, Pejabat Pakai Pakaian Adat Tempo Dulu
Kirab Tunggul dan Kirab Pataka menjadi puncak dari perayaan Hari Jadi Ke-492 Kabupaten Indramayu, Senin (7/10/2019).
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kirab Tunggul dan Kirab Pataka menjadi puncak dari perayaan Hari Jadi Ke-492 Kabupaten Indramayu, Senin (7/10/2019).
Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, kirab itu dilakukan dengan pawai becak hias berjumlah 250 becak yang dinaiki oleh para pejabat Kabupaten Indramayu.
Dalam pawai tersebut para pejabat di lingkup pemerintah Kabupaten Indramayu juga mengenakan pakaian adat hitam khas pejabat tempo dulu, lengkap dengan kain selendang dan blangko adat khas Kabupaten Indramayu.
Mereka melakukan kirab dari Pendopo Indramayu pada pukul 08.00 WIB menuju Jalan RA Kartini, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan DI. Panjaitan, Jalan Jenderal Sudirman, dan finis di Gedung DPRD Indramayu.
Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Indramayu, Tinus Suprapto mengatakan, Kirab Tunggul berarti kirab prestasi atau penghargaan.
Dimana serangkaian prestasi yang ditorehkan Kabupaten Indramayu dikirab dalam kegiatan tersebut. Piagam-piagam itu dibawa oleh para anggota Paskibraka Kabupaten Indramayu.
Sedangkan Kirab Pataka memiliki arti pertanda atau ciri khas. Dimana dalam kirab tersebut menonjolkan kekhasan yang dimiliki Kabupaten Indramayu.
"Ini bisa dilihat dari pakaian yang dikenakan para pejabat," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Dijelaskan Tinus Suprapto, pakaian yang dikenakan para pejabat adalah desscup yang biasa dikenakan oleh bangsa priagung atau priayi atau pejabat-pejabat di zaman dahulu.
Pakaian itu khusus dikenakan hanya pada hari-hari besar kenegaraan saja.
"Ini juga khas pakaiannya, seperti perpaduan antara suku sunda dan jawa. Cirinya pakaiannya itu agak panjang dan pada bagian belakangnya itu rata tidak ada guntingan," ujarnya.
Lanjut Tinus Suprapto, kain selendang yang digunakan pun adalah khas Kabupaten Indramayu, yakni motif kereta kencana.
"Kalau motif ini selalu berubah-ubah tidak selalu itu, tapi tahun ini motifnya kereta kencana," ucap dia.
Sementara untuk blangkon yang dikenakan para pejabat itu juga merupakan blangkon khas Dermayon.