Kerusuhan di Wamena, Pemkab Majalengka Masih Telusuri Adakah Warga Majalengka Yang Menjadi Korban
Kerusuhan di Wamena, Pemkab Majalengka Masih Telusuri Adakah Warga Majalengka Yang Menjadi Korban
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON, MAJALENGKA- Bupati Majalengka, Karna Sobahi menyebut hingga kini Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka masih menelusuri terkait adanya warga Majalengka yang berada di Wamena.
Hal ini terkait beberapa waktu lalu, terdapat kerusuhan yang melibatkan ratusan massa merusak beberapa gedung seperti supermarket, perkantoran dan gedung Bupati.
Akibatnya, banyak warga pendatang di Wamena ingin pulang ke kampung halaman masing-masing.
Karna Sobahi mengatakan pihaknya masih melakukan penelusuran terkait warga Majalengka yang berada di Wamena.
• Seorang Perempuan Hamil Asal Kuningan Keguguran Akibat Trauma Kerusuhan di Wamena, Minta Dipulangkan
Dikatakan dia, membutuhkan waktu tertentu untuk apakah nantinya ada masyarakat kota angin yang berada maupun menjadi korban dalam kerusuhan tersebut.
"Saya sedang minta, sedang menyuruh menelusuri ya, apakah ada rakyat Majalengka atau warga Majalengka yang terlibat atau menjadi korban di Wamena," ujar Karna Sobahi saat ditemui Tribuncirebon.com, Kamis (3/10/2019).
Pihaknya pun, lanjut dia, masih terus mencari keberadaan warga Majalengka dengan minta pihak terkait untuk menelusuri.
Ya mudah-mudahan mah tidak ada lah ya," ucap dia.
• TERKINI Kerusuhan Wamena: 23 Orang Meninggal, 77 Orang Alami Luka-luka
Karna menambahkan, jika memang penelurusan tersebut mengatakan bahwa ada warga Majalengka di Wamena, pihaknya akan membantu semaksimal mungkin untuk memulangkan warga tersebut.
Terlebih, menjamin keamanan warganya hingga pulang ke rumahnya dan tidak membiarkan warganya terlantar.
"Kalau itu terlibat dan menjadi korban yang mengurusi, sekaligus menjamin pulang, tidak membiarkan terlantar," kata Karna Sobahi.
Ridwan Kamil akan koordinasi dengan pemerintah pusat
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan keamanan warga asal Jawa Barat di Wamena, Provinsi Papua.
Sebelumnya, kerusuhan sempat terjadi di Wamena pada 23 September 2019.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya sudah mendapat informasi mengenai kondisi warga Jawa Barat di Wamena.
Sebagian besar masih aman berada di Wamena berkat kesigapan aparat keamanan.
• Pemilihan Ketua MPR Bertele-tele, Anggota DPR Ini Menangis: Kami Butuh MPR Selesaikan Masalah Papua
"Sementara kami memonitor melalui pemerintah pusat. Saya hanya akan mengkoordinasikan, mudah-mudahan tidak ada warga berikutnya yang terluka atau meninggal dunia, khususnya warga Jabar," kata Ridwan Kalim dilansir dari Tribun Jabar.
Secara informal, katanya, pihaknya pun melakukan komunikasi dengan sejumlah warga Jabar di Wamena dan sementara masih aman terkendali.
Pihaknya akan memohon khusus agar TNI dan Polri bisa memaksimalkan pengkondisian kondusifitas di Wamena.
• Pergoki Anaknya Disetubuhi Berkali-kali Oleh Sang Suami, Wanita Ini Malah Sebut Korban Pelakor
"Bagaimana pun saya pernah ke Wamena, saya pernah diangkat sebagai anak adat di sana. Saya dulu ada prosesi menanam pohon di rumah adat. Jadi ada hubungan emosional khusus untuk Wamena. Mudah-mudahan saya doakan bisa kembali pulih," kataRidwan Kamil.
Kunci terakhir mengenai kejadian tersebut, katanya, Emil mengajak semua pihak mengedepankan dialog terhadap semua urusan dan permasalahan.
Jangan sampai, katanya, ada perbuatan yang melanggar hukum.
• Dicekoki Miras, Siswi SMP Disetubuhi Bergiliran Oleh Enam Pria, Sudah Puas Korban Diantar Pulang
"Saya renungkan dinamika hari ini, perlu ruang-ruang dialog yang tidak harus formal," katanya.
Ridwan Kamil mengatakan belum ada data mengenai warga Jabar yang menjadi korban kerusuhan di Wamena tersebut.
Dirinya pun belum mendapat permohonan pemulangan warga Jabar atau pengungsian.
"Belum (ada data korban warga Jabar), karena mencarinya susah, tidak sesederhana itu. Belum ada (permintaan mengungsi), baru meminta doa dan memohon ada penguatan keamanan," katanya.