Kumpulan Poster Curcol Unik Dan Nyeleneh Mahasiswa yang Berunjuk Rasa Tolak Revisi Undang-undang
Kumpulan Poster Curcol Unik Dan Nyeleneh Mahasiswa yang Berunjuk Rasa Tolak Revisi Undang-undang
Penulis: Mutiara Suci Erlanti | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Kericuhan terjadi setelah sejumlah perwakilan mahasiswa berdialog dan menyampaikan tuntutannya kepada beberapa wakil rakyat. Saat itu, massa meminta waktu sepuluh menit agar perwakilan anggota DPRD kembali datang menemui mereka. Namun, hal itu rupanya tak dipenuhi oleh anggota dewan.
Lantaran tuntutannya tak dipenuhi, massa pun akhirnya memaksa masuk. Mereka merangsek setelah merobohkan gerbang DPRD.
• Satnarkoba Polres Sumedang Tangkap Penyalahguna Narkoba, Tak Ada Perlawan dari Pelaku
Gas air mata yang dilepaskan polisi juga membuat sejumlah mahasiswa terkapar. Seorang mahasiswa yang mengenakan jaket berlambang UIN Sunan Gunung Djati merintih di pos satpam Gedung Sate. Direktur Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Iksantyo Bagus Pramono yang kebetulan melihat segera menghampiri dan meminta anggota polisi Sabhara, AKP Manulang untuk menolongnya.
"Saya perih Pak, air, air," ujar mahasiswa itu.
Melihat itu, Manulang pun segera memberinya air minum. Setelah perihnya reda, ia pun memapah mahasiswa itu ke tempat aman.
"Kamu saya bawa ke mesjid, istirahat di sana. Setelah mereda, kamu pulang," kata Manulang.
Kemarin, puluhan mahasiswa yang kesakitan karena gas air mata juga terlihat di sekitar keran air di parkiran Gedung DPRD. Belasan di antaranya sampai terkapar. Seorang polisi berpakaian preman membantu mereka dengan memberinya air minum.
Dipulangkan
Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan RS Halmahera, Bernadita E Yudhasari, mengatakan semua korban luka, baik pendemo mauoun petugas kepolisian yang dibawa ke RS Halmahera sejak Senin lalu sudah membaik dan diperbolehkan pulang.
Dari 15 orang yang dibawa ke Halmahera, 12 di antaranya adalah pengunjuk rasa, sementaa tiga lainnya petugas polisi.
Sebagian besar, ujarnya, karena terpapar gas air mata. "Ada juga yang luka karena benturan benda tumpul, baik dari polisi maupun pendemo. Sudah kami beri tindakan perawatan," ujarnya.
Dari tiga polisi yang sempat dirawah, satu di antaranya dirujuk ke RS Mata Cicendo.
"Ia mengalami gangguan penglihatan. Ia dirujuk karena di RS Halmahera fasilitasnya tidak memadai untuk itu," ujarnya.
Ketua Korps Sukarela (KSR) Unisba, Faisal, mencatat ada 154 mahasiswa yang terluka dan sempat mendapatkan pertolongan pertama di kampus Unisba, Jalan Tamansari, Bandung, pada Senin malam.
"Sebanyak 62 orang dapat kami tangani secara medis di Unisba, tapi 92 orang mahasiswa yang mengalami luka cukup serius harus dibawa ke rumah sakit terdekat," ujarnya.Sebagian di antaranya dibawa ke RS Halmahera. Sebagian lagi dirujuk ke RS Sari Ningsih, RS Borromeus, Ada juga yang dibawa ke RS Hasan Sadikin.