Oknum Polisi Cabuli 5 Perempuan di Bawah Umur Diimingi Uang, Hingga Suruh Pegang 'Alat Vital' Pelaku
Lima siswi SD yang menjadi korban tindak asusila oleh AS (40), oknum polisi di wilayah kecamatan Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur
3. Perdayai korban di rumah dan hotel
Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Balikpapan, Esti Santi Pratiwi kepada Tribunkaltim.co (grup Surya.co.id) mengungkapkan semua korban masih duduk di bangku sekolah dasar.
"Yang lapor ke kami ada lima anak dan semuanya berjenis kelamin perempuan. Usianya itu paling rendah 7 tahun dan paling tinggi 12 tahun," tutur Esti.
Para korban saat diperlakukan amoral oleh si pelaku tidak di tempat ibadah akan tetapi dilakukan di rumah atau kamar hotel.
Pelaku selalu membawa dua korban. Satu korban dicabuli, korban lainnya dipaksa menonton.
"Itu ada yang dilakukan di rumah, ada juga yang dilakukan di kamar hotel, dan pelaku selalu membawa dua korban. Jadi ada teman (korban) yang menyaksikan itu," ujar Esti.
• Predator Anak, Selama 12 Tahun Lakukan Pencabulan, Korbannya Sudah 50 Anak dan Ada Yang Sejak SD
• Pengakuan Pelaku Pencabulan di Majalengka: Cerai dari Bibinya, Hingga Cabuli Korban di Kosan 20 Kali
• Gadis 15 Tahun Jadi Korban Pencabulan Dua Lelaki, Satu Tersangka Berani Cabuli Saat Istrinya Tidur
4. Hasil asssesment
Setelah mendapat laporan tersebut, UPTD langsung melakukan assessment awal atau pemeriksaan terhadap ke lima bocah itu.
Hasil assessment, Esti membeberkan, kelima korban kompak membenarkan, jika mereka telah dicabuli oleh AS.
Perbuatan yang dilakukan oknum polisi itu, para korban mengakui, jika mereka dipaksa untuk memegang alat kelamin AS.
“Dari hasil assessment awal semua konsisten mengatakan seperti itu. Karena kan yang mendampingi psikolog, kalau mereka ada bohong atau ada tidak konsisten kan ketahuan,” ungkapnya.
Namun Esti menegaskan, dugaan perbuatan cabul AS ini masih bersifat sementara.
Sebab, pihaknya masih terus mendalami betul-betul kasus ini.
“Apakah ada sampai perbuatan hubungan badan, kami masih telusuri ini.
Mudah-mudahan sih tidak sampai situ.