TKW Hilang Kontak

Keluarga Kerja di Luar Negeri Jadi TKW Tapi Tak Kunjung Pulang? Laporkan ke Disnakertrans Cirebon

tahun 1980-an hingga 1900-an, banyak warga Kabupaten Cirebon yang berangkat ke Arab Saudi untuk menjadi TKW, namun sebagian besar berangkat tanpa

Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Machmud Mubarok
ISTIMEWA
Atase Ketenagakerjaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh Arab Saudi, Sa'dullah Affandy, mengunjungi rumah keluarga Carmi (48) di Blok Kalibangka, Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Kamis (12/9/2019) malam. 

"Waktu saya datang, mereka tampak senang dan bahagia‎. Senang rasanya menyampaikan kabar baik ini," kata Sa'dullah saat dihubungi Tribun Jabar, Jumat (13/9/2019).

Di hadapan keluarga, Sa'dullah menyampaikan kalau kondisi psikologis Carmi setiap harinya semakin membaik dan sudah mulai memahami kembali bahasa Cirebon.

Kemudian, kata Sa'dullah, masih di hadapan keluarganya, Carmi se‎mpat menolak untuk diajak pulang ke Indonesia karena alasan sudah betah dengan kondisi di Arab Saudi.

"Alasan kenapa Carmi harus pulang adalah keinginan dari keluarga, pada akhirnya Carmi pun mau pulang," katanya.‎

‎Namun sebelum kembali ke Indonesia, hak-hak Carmi dari majikannya harus terpenuhi dahulu dan majikannya di Arab Saudi pun waktu selama dua bulan untuk membayar seluruh gaji Carmi.

Sa'dullah mengatakan, kalau majikannya akan menjual kebun kurma dan beberapa aset lainnya, tak lain untuk melunasi hutang gaji kepada Carmi.

"Setelah dibayar, Carmi pasti pulang ke Indonesia dan kembali berkumpul bersama keluarga," katanya.‎

‎Ayah kandung Carmi, Ilyas, menuturkan, kalau ia sangat bahagia kedatangan tamu dari KBRI Riyadh Arab Saudi, karena menyampaikan bahwa anak kandungnya tersebut sudah ditemukan serta dalam kondisi baik.

Ia pun berharap, anaknya tersebut segera pulang kembali Indonesia dan dapat kembali berkumpul bersama keluar‎ga, karena keluarga pun sempat putus asa terkait keberadaan Carmi.

"Setelah gajinya dibayarkan, segera pulang ke rumah. Lewat telepon saja sudah bahagia, apalagi nanti ketemu," katanya.‎

Carmi berangkat ke Arab Saudi dibantu oleh salah satu orang di Desa Rawaurip, juga melalui jasa pemberangkatan tenaga kerja untuk keluar negeri, yakni PT Umah Sejati Alwidah Jaya Sentosa, namun sayangnya, perusahaan tersebut sudah sejak lama tutup.

Lahir pada 4 Mei 1971 di Kabupaten Cirebon, Carmi berangkat setahun setelah menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (SD) pada tahun 1987 dan pada 1988, Carmi meminta izin kepada ayahnya untuk membantu meningkatkan perekonomian keluarga dengan cara menjadi TKW.

Ditahun 1991 atau tiga tahun setelah pemberangkatannya, keluarga mendapatkan kabar dari Carmi melalui surat, namun ditahun-tahun selanjutnya kabar dari Carmi sama sekali tidak diketahui oleh pihak keluarga.

Pada tahun 1995, keluarga mendatangi kantor PT Umah Sejati Alwidah di Jakarta, untuk mengetahui keberadaan anaknya tersebut, dalam waktu singkat itu Ilyas pun berhasil berkomunikasi dengan Carmi.

Carmi merupakan anak pertama dari 10 bersaudara itu, bekerja rumah pasangan suami istri Suud bin Hudaiban dan Habibah, di Riyadh, Arab Saudi, sebagai ART. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved