Banyak Calo TKI Berkeliaran untuk Lakukan Penipuan, SBMI Pesankan Ini Kepada Warga yang Hendak Kerja
Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) berkomitmen akan mendampingi para korban penipuan penyaluran kerja ke luar negeri
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Muhamad Nandri Prilatama
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) berkomitmen akan mendampingi para korban penipuan penyaluran kerja ke luar negeri dari sisi hukum.
Sekretaris SBMI Cabang Indramayu, Nano Karsono mengatakan, kasus penipuan seperti yang dialami Suheri (27) warga asal Desa Sidadadi RT 04/02 Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu bukanlah kasus terbaru.
Dia menyebut banyak calo yang menipu para korbannya hanya untuk meraup untung sebesar-besarnya.
"Selain 20 warga Kandanghaur termasuk Suheri ini, kami juga sekarang sedang melakukan pendampingan kepada 2 orang lainnya," ujarnya saat ditemui Tribuncirebon.com, Rabu (4/9/2019).
Nano Karsono menyayangkan tindak meresahkan yang dilakukan oleh para calo penyaluran kerja ke luar negeri tersebut.
Bahkan di Kabupaten Indramayu, menurut dia, keberadaan calo-calo ini banyak jumlahnya dan tidak hanya satu atau dua orang saja.
Mengingat, Kabupaten Indramayu merupakan lahan basah para calo beraksi karena minat masyarakat yang tinggi untuk bekerja ke luar negeri.
Oleh karena itu, ia berpesan untuk tidak mudah mempercayai janji manis yang diiming-imingi oleh para calo.
• Niat Susul Istri yang Lebih Dulu Jadi TKI di Taiwan, Suheri Justru Tertipu Oleh Janji Manis Calo TKI
• TKI Sudah Dilarang Bekerja di Timur Tengah, Ternyata Ini Penjelasan dari BP3TKI
• Ranti Ratnaningsih Jadi TKW Saat Usia 14 Tahun, BP3TKI: Itu Perdagangan Manusia, Bisa Lapor Polisi
Lebih baik, sebelum memutuskan ingin menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) masyarakat berkonsultasi terlebih dahulu ke forum resmi seperti SBMI atau pun lembaga pemerintahan, dalam hal ini Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) atau Disnaker setempat.
"Datang saja ke sini, konsultasi dulu, pasti akan dibantu. Nanti akan diarahkan ke PT yang memiliki rekam jejak penyaluran ke negara penempatan yang bagus," ujar dia. (*)