Kuota Paspor Kantor Imigrasi Bandung Ditambah Menjadi 400 Per Hari, Dijamin Tidak Ada Akun Liar

ada 140 antrean yang mengambil via aplikasi APAPO, namun, setelah diverifikasi hanya 90 nomor antrean yang lolos verifikasi

Editor: Machmud Mubarok
Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Bandung Uray Avian. 

Laporan Wartawan Tribun, Daniel Andreand Damanik

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Bandung Uray Avian memaparkan bahwa kuota paspor di kantor imigrasi kelas I Bandung, ditambah sebanyak 100 kuota dari awalnya 300 menjadi 400 kuota per hari, Jumat (30/8/2019).

"400 kuota per hari tersebut jika dikalikan lima hari kerja, maka totalnya 2.000 kuota. Pengambilan antrean dilakukan dari Jumat hingga Minggu," kata Uray Avian, Jumat (30/8/2019).

Terkait waktu yang disediakan, semula pihak Imigrasi membuka sejak pukul 14.00 WIB. Namun, kurang dari 20 menit terkadang sudah habis kuota antrean.

Mengantisipasi oknum tersebut, maka pihaknya akan mengacak waktu mengeluarkan jatah kuota antrean paspor. Misalkan, Jumat dibuka sejak pukul 10.00 WIB, kemudian dibuka lagi 14.00 WIB dan seterusnya, akan diacak.

Aulia Sempat Ajak Pupung ke Ranjang untuk Berhubungan Badan Sebelum Bunuh & Hangus Suaminya

Bunuh Suami dan Anak Tiri Gara-gara Utang, Aulia Kesuma Sempat Mau Bunuh Diri, Kini Mengaku Menyesal

Kecepatan memperoleh nomor antrean tersebut diakuinya belum berjalan mulus. Karena, aplikasi tergantung pada gadget maupun jaringan yang digunakan untuk membuka aplikasi.

Uray menyebutkan, berdasarkan data yang lalu, ada 140 antrean yang mengambil via aplikasi APAPO, namun, setelah diverifikasi hanya 90 nomor antrean yang lolos verifikasi dan 50 antrean lainnya tidak hadir ke kantor imigrasi untuk mengurus paspor.

"Karena ulah oknum menggunakan akun-akun liar tersebut, akhirnya masyarakat yang benar-benar membutuhkan, akhirnya tidak dapat nomor antrean. Ini akan kita awasi," katanya.

Dimulai Senin (02/9/2019) pihaknya membentuk tim pengawasan internal yang dikoordinir okeh Kabid Intelkadim untuk meminimalisir kecurangan-kecurangan tersebut. Di dalam tim pengawasan tersebut akan diisi masing-masing seksi yang ada di Kantor Imigrasi.

Uray Avian mengimbau, sebagai wujud keterbukaan Kantor Imigrasi Kelas I Bandung, kepada pemohon paspor yang tidak memperoleh nomor antrean meskipun sudah berulang-ulang mencoba, diharapkan langsung menemui petugas Imigrasi.

"Jika ada yang berulang-ulang mencoba mengambil nomor antrean, tapi tidak berhasil, langsung datang ke petugas kami, saya juga bisa langsung ditemui sebagai pimpinan, kami sangat terbuka," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved