Inilah Phopira, PNS di Bandung Jago Scream ala Musik Metal, Waktu Senggang di Kantor Main Skateboard

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Seringkali tampil cuek dengan kaus band berwarna hitam, Phopira ternyata senang dengan lagu-lagu metal.

//

Sebut saja Bad Religion, Led Zeppelin, Slipknot, Lamb of God, Koil, dan beberapa band metal lainnya.

Influencer, PNS Kabupaten Bandung Barat, musisi, desain grafis, dan penyuka hobi ekstrem sport ini semakin dikenal dengan berbagai kreativitas yang dilakukannya.

Banyak yang mengenal Phopira sebagai vokalis band metal yang ada di Bandung.

Menyanyi dengan gaya scream membuatnya terlihat sangar dan dikagumi oleh para fansnya.

Kepada Tribun Jabar, Phopira membagikan kisah perjalanannya dalam bidang musik. Wanita kelahiran Bandung, 6 Agustus 1989 ini justru belajar akan musik secara otodidak.

• DAFTAR Hotel, Wisma, Hingga Penginapan Yang Ada di Majalengka Dekat dengan Bandara Kertajati

"Saya mengenal band itu sejak SMP dan alat musik yang saya pelajari saat pertama kali adalah drum. Sejak SMP saya sudah mengisi acara band di 17 Agustus-an, kemudian lanjut SMA masih bikin band hingga kuliah pun masih bikin band," ujarnya saat ditemui di sela acara KeSyrupan Massal di Kantin Panas Dalam, Jalan Ambon No 8A, Minggu (25/8/2019).

Pemilik nama lengkap Phopi Ratna Agustin (30) ini juga sempat bergabung sebagai drummer band Angsa dan Serigala dan pernah juga menjadi vokalis band metal Lose It All.

Adapun Phopira menceritakan awal mulanya Ia diajak menjadi vokalis adalah saat itu Ia sedang berkumpul di sebuah studio musik di daerah Ledeng bersama musisi Unpas, kemudian teman-temannya menyuruhnya untuk menjadi vokalis.

"Saya juga bingung kan disuruh jadi vokalis karena sebelumnya selalu pegang drum. Eh tapi justru yang iseng itu malah berhadiah yaa. Waktu itu ada yang ngaish modal untuk rekaman bikin album segala dari band ini," ujar Phopira.

Untuk belajar menyanyi scream ala band metal, Phopira seringkali belajar sendiri ke gramedia mencari tahu soal musik sendiri.

• Tak Diurus Pemiliknya, Puluhan Kambing di Karangsong Indramayu Makan Sampah dan Tanaman Warga

Ia pernah mencoba les musik cuma mengaku tidak tahan karena harus belajar step by step.

Padahal Ia ingin langsung melangkah ke tingkatan yang selanjutnya, akhirnya Ia pun memutuskan tidak melanjutkan lesnya.

Penikmat hobi ekstrem sport ini mengatakan ketika belajar secara otodidak, Ia justru bisa menikmati setiap prosesnya.