Anggi Nofiah Sosok Wanita dari Keluarga Broken Home Hingga Jadi Anggota DPRD Indramayu Termuda

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Siapa yang menyangka dibalik sisi ceria dan optimisme Anggi Nofiah (23) yang sekarang ini menempati salah satu kursi DPRD Kabupaten Indramayu untuk Dapil 4 memiliki masa lalu yang kelam dan tidak terbayangkan oleh siapapun.

Gadis kelahiran Bandung, 3 November 1996 itu mengaku dirinya merupakan korban dari perceraian orangtua atau broken home.

"Sebenarnya orangtua saya broken home, makanya saya juga ingin menggagas sebuah buku anak broken home jadi wakil rakyat," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di Kantor KPU Indramayu, Rabu (14/8/2019).

Dirinya menceritakan, sebagaimana fakta pada umumnya anak-anak korban broken home yang terkadang selalu terjerumus kepada hal-hal yang negatif.

Namun, dari keterpurukan itu Anggi Nofiah justru berfikir sebaliknya. Karena tidak memiliki orangtua yang utuh, mau tidak mau mengharuskan dirinya menjadi sosok wanita yang jauh lebih mandiri.

Menurut wanita lulusan Unpad Bandung tahun 2018 itu, semenjak masa-masa kuliah realita kehidupan memaksanya untuk berjuang mencari nafkah agar tetap bisa melanjutkan kuliah.

"Jadi semenjak 17 tahun saya sudah mencari uang sendiri. Dari bisnis dan lain-lain, dulu itu bisnis saya online shop jualan fashion gitu," ucap dia.

Pernah sempat iri terhadap rekan-rekannya sesama mahasiswa, kebanyakan dari mereka hari-hari weekend seperti Jumat, Sabtu, dan Minggu selalu dihabiskan waktu dengan berlibur ke sejumlah tempat wisata.

Lain halnya dengan Anggi Nofiah, dirinya harus menghabiskan akhir pekan dengan banting tulang mengais rezeki.

• Pelantikan Anggota DPRD Indramayu Molor, Sekda: Saya Suruh Staf Jangan Dulu Pulang

• NIH Daftar Nama-nama Anggota DPRD Indramayu Periode 2019-2024, Ada Pilihan Anda?

• Ini Dia Daftar Lengkap Nama-nama Anggota DPRD Jabar Periode 2019-2024

"Akhirnya dari berbagai macam usaha yang saya lakukan dan alhamdulillah bisa sampai sekarang," ujar dia.

Dirinya menyampaikan, dengan buku yang saat ini ingin dia gagas berharap dapat memberi motivasi kepada anak-anak di Indonesia yang mengalami nasib serupa untuk bisa bangkit dan tidak melulu menyalahkan keadaan.

Karena dari kenyataan pahit itu, semua orang mempunyai hak untuk kehidupan yang jauh lebih baik.

"Saya akhirnya melakukan sebuah progres kehidupan, dan terus berusaha untuk jauh lebih mandiri," ucap dia. (*)