Kebakaran Hutan di Gunung Ciremai
Belum Padam Juga Api Yang Bakar Hutan di Gunung Ciremai, Nih 3 Upaya Kata BPBD Majalengka
Sudah hari ke-5 pascakebakaran hutan dan lahan di Gunung Ciremai hari Rabu lalu (7/8/2019), kebakaran masih terjadi bahkan berpotensi bertambah meluas
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Muhamad Nandri Prilatama
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON, MAJALENGKA - Sudah hari ke-5 pascakebakaran hutan dan lahan di Gunung Ciremai hari Rabu lalu (7/8/2019), kebakaran masih terjadi bahkan berpotensi bertambah meluas.
Beberapa upaya sudah dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majalengka, dari pemadaman secara manual hingga pemadaman dengan 2 helikopter yang dikerahkan oleh BNPB.
Kepala BPBD Majalengka, Agus Permana mengatakan beberapa upaya yang sudah dilakukan dinilai tidak efektif.
Lantaran, menurutnya, dengan kebakaran yang sudah mencapai 379 hektare, dirasa sudah tidak mungkin menggunakan upaya pemadaman secara manual maupun dengan helikopter yang kapasitas kantongnya hanya 1000 liter.
• BREAKING NEWS: Api Belum Padam, Kebakaran di Gunung Ciremai Capai 379 Ha, Sejumlah Desa Terdampak
• Kebakaran Hutan Ciremai Masih Belum Padam Capai 379 Hektar, Komunitas FKGC Sukarela Ikut Padamkan
"Saya tadi bersama Dandim 0617/Majalengka mengusulkan beberapa tindakan yang harus diambil ke depannya untuk memadamkan api, semoga itu menjadi solusi," ujar Agus Permana, Senin (12/8/2019).
Lanjut Agus, usulan pertama yang ia sampaikan, yakni mengganti ukuran kantong air dengan kapasitas yang lebih besar.
Dia menyampaikan, untuk kantong yang selama ini menggunakan ukuran kapasitas 1000 liter dinilai tidak efektif.
"Saya usulkan kantong air menggunakan kapasitas 4000 liter hingga 5000 liter. Hal itu untuk mengefektifkan pemadaman yang kini semakin meluas," ucap dia.
Usulan kedua, menurut Agus, yakni membuat hujan buatan. Hujan buatan dinilai efektif karena, kata Agus, hujan buatan dapat menjangkau wilayah yang luas dan cepat memadamkan api yang besar.
Untuk usulan ketiga, Agus menginginkan masyarakat wilayah Kabupaten Majalengka khususnya masyarakat yang berada langsung di sekitar Gunung Ciremai untuk melakukan salat Istisqa.
Dikatakan dia, salat Istisqa merupakan solat sunah untuk meminta diturunkannya hujan.
"Tadi kami sudah meminta masyarakat untuk salat Istisqa meminta diturunkannya hujan," kata Agus. (*)