Gunung Tangkuban Perahu Level Waspada, Kapolres Subang: Ditutup Sementara Sampai Benar-benar Aman
meskipun statusnya saat ini, dinaikkan menjadi Waspada tetapi masyarakat harus tetap tenang dan mematuhi rekomendasi
Laporan Wartawan Tribun, Hilman Kamaludin
TRIBUNCIREBON.COM, LEMBANG - Kapolres Subang, AKBP M Joni menyebutkan aktivitas wisata di sekitar Kawah Gunung Tangkuban Perahu pascaerupsi susulan akan ditutup hingga kondisinya benar-benar aman untuk dikunjungi wisatawan.
Penutupan untuk sementara itu dilakukan setelah Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Tangkubanparahu dari yang asalnya level I Normal menjadi Level II Waspada.
"Kalau ada erupsi lagi ya kita tutup lagi sampai nanti kondisinya sudah dinyatakan normal kembali," ujarnya saat ditemui di Pos Pemantauan Gunungapi Tangkubanparahu, Jumat (2/8/2019).
• Tolong Selamatkan Anak Saya Kata-kata Terakhir Wanita Penumpang Sigra Yang Tewas Tertimpa Truk
• Inilah Aisyah, Balita yang Selamat dari Kecelakaan Maut Sigra Tertimpa Truk Tanah, Ibunya Meninggal
Hal tersebut dilakukan, kata Joni, karena setelah dinaikkan Level II Waspada jarak amannya mencapai 1,5 kilometer, sehingga area Kawah Ratu saat ini sudah seharusnya tidak ada aktivitas apapun.
"Karena kalau di situ (parkiran) abu bisa mengenai pengunjung, kalau di sini kan aman. Tapi lebih amannya ditutup karena untuk saat ini kondisinya belum memungkinkan (dikunjungi)," katanya.
Terkait erupsi susulan yang terjadi tadi malam, Joni memastikan tidak ada korban dalam kejadian tersebut, karena erupsinya terjadi pada malam hari, sehingga tidak ada aktivitas dari pengunjung.
"Pengecekan kami lakukan tadi malam sampai pagi, hasilnya tidak ada korban jiwa atau luka karena kegiatan di atas kan tutup kalau malam hari," ujarnya.
• Jodi Baru Pertama Kali Makan Daging Ayam, Terungkap Saat Disuapi Ibu Guru: Bu Guru Ini Apa? Enak
• Begini Kisah Jodi, Bocah SD Yang Sempat Viral Bersekolah Pakai Pakaian Kotor Hingga Mandi di Sekolah
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat, meskipun statusnya saat ini, dinaikkan menjadi Waspada tetapi masyarakat harus tetap tenang dan mematuhi rekomendasi jarak aman yang sudah ditentukan.
"Masyarakat harus tetap tenang dan kita juga sudah imbau di beberapa daerah, untuk tenang, namun tetap harus waspada," kata Joni.
Level Waspada
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunungapi Tangkubanparahu menjadi level II atau waspada pada Jumat (2/8/2019).
Kenaikkan status tersebut dijelaskan oleh Kepala PVMBG, Kasbani saat konferensi pers yang digelar di Kantor PVMBG, Jalan Dipenogoro, Bandung.
"Sejak hari ini tanggal 2 Agustus 2019 pukul 08.00 wib dinyatakan gunung ini (Tangkubanparahu) dinaikkan statusnya dari level 1 (normal) ke level dua (waspada)," kata Kasbani.
Naiknya status gunung yang terletak di Kabupaten Bandung Barat dan Subang itu karena erupsi yang terjadi pada Kamis (1/8/2019) malam.
Erupsi pada pukul 20.46 WIB tersebut memiliki ketinggian kolom abu sekitar 180 meter dari dalam kawah. Kolom abu teramati berwarna kelabu yang mengarah ke utara dan timur-laut.
Erupsi di tempat wisata alam (TWA) itu berjalan sekitar dua jam lamanya. Bahkan disusul dengan erupsi-erupsi lainnya hingga pagi ini.
"Di hari Kamis ada empat kali, kemudian sejak dini hari ada empat kali lagi hingga sekarang. Artinya ada peningkatan ancaman terhadap keselamatan di sekitar kawah," ucap dia.
Diketahui sebelumnya, erupsi pertama terjadi pada Kamis (26/7/2019) sore.
Erupsi tersebut memiliki ketinggian kolom abu sekitar 200 meter dari dasar kawah. Tekanan erupsinya pun terbilang lemah hingga sedang dengan warna putih dan intensitas tipis hingga tebal.
Pascaerupsi tersebut, Gunung Tangkuban Perahu dibuka untuk umum, sejumlah wisatawan dari mancanegara langsung mengunjungi tempat wisata tersebut untuk melihat kondisinya pascaerupsi, Kamis (1/8/2019).
Direktur PT Graha Rani Putra Persada (GRPP), Putra Kaban selaku pengelola Gunung Tangkubanparahu, mengatakan, selain wisatawan mancanegara, wisatawan lokal juga sejak pagi terus berdatangan.
"Kalau pengunjung, pada hari pertama ini kebanyakan dari mancanegara, sehingga kami langsung melakukan sosialisasi sebelum masuk," ujarnya saay ditemui di Gunung Tangkubanparahu, Kamis (1/8/2019).
Bahkan kata Putra, para pengunjung juga sudah ada yang datang secara rombongan dengan menggunakan bis, sehingga pihaknya yakin pada hari selanjutnya akan ada peningkatan pengunjung atau wisatawan.
"Kalau pengunjung dari mancanagara asalnya macam-macam, tapi kebanyakan dari Malaysia, Eropa dan ada juga dari Timor Tengah, semuanya gabung tadi satu bus," katanya.

Sementara untuk kondisi Gunung Tangkubanparahu saat ini, pihaknya memastikan aman untuk dikunjungi karena pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang ada di pos pantau.
"Hari ini saja kami sudah empat kali kami koordinasi karena di sana kan (pos pantau) bisa dilihat kondisinya dari seismograf, aman dan kami akan patuh dan terus berkoordinasi," ucapnya.
Berdasarkan data PVMBG di pos pantau, saat ini kondisi Kawah Ratu tremornya sudah mulai mengalami penurunan dengan amplitudo 0.5 datar 1,5 milimeter dominan 0.5.
Sedangkan beberapa hari sebelumnya, terjadi tremor menerus dengan amplitudo 0.5 hingga 4 milimeter dominan 1.5 milimeter dan rekomendasi jarak amannya tetap 500 meter.

Diberitakan sebelumnya, Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi freatik pada Jumat (27/7/2019). Letusan itu mengeluarkan semburan abu setinggi ratusan meter sehingga membuat panik para pengunjung.
Dikhawatirkan terjadi aktivitas vulkanik susulan, Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu pun untuk sementara ditutup sampai tanggal 31 Juli 2018.
Selama ditutup, pengelola mengerahkan petugas Damkar KBB untuk membersihkan abu vulkanik dengan cara menyemprotkan air. (*)