Amelia Ternyata Hobi Naik Gunung, Ingin ke Bromo Tahun Ini, Sempat jadi Murid di Kampung Inggris
Dalam membeli perlengkapan naik gunung, Amelia sering menabung dan membeli sendiri peralatan untuk naik gunung.
TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Gadis cantik lulusan D3 IPB jurusan Teknologi Industri Benih, Amelia Ulfa Supandi (22), yang ditemukan tewas di Kota Sukabumi, ternyata sangat hobi naik gunung.
Hal tersebut terlihat dari beberapa postingan foto yang berlatar Gunung Bromo saat ia kursus di Kampung Inggris saat libur semester Maret 2017 lalu.
Dalam membeli perlengkapan naik gunung, Amelia sering menabung dan membeli sendiri peralatan untuk naik gunung.
Lutfi Zainal M (37), seorang tetangga yang sering mengobrol dengan Amel, sering melihat Amel beraktivitas mempersiapkan untuk naik gunung.
"Saya melihat sepatu bootnya untuk naik gunung dibeli dengan mengumpulkan uang sendiri," ujar Lutfi, Rabu (24/7/2019).
• Niat Pamer Foto Tua di FaceApp, Lucinta Luna Malah Diejek, Dibilang Terlihat Jelas Jakun di Leher
• Rina Nose Foto Bareng Lucinta Luna, Rina Dibilang Cantik, Lucinta Disebut Ganteng, Ini Penampakannya
Lutfi mengatakan, Amelia juga sempat menjadi murid di Kampung Inggris Pare, Kediri, Jawa Timur.
Ia mengatakan, Amelia sempat menuliskan testimoni mengenai Kampung Inggris.
"Testimoni itu juga berlatar Gunung Bromo," kata Lutfi.
Lutfi mengatakan, Amelia sempat berujar ingin kembali mengunjungi Bromo untuk yang kedua kalinya.
"Inginnya ia kembali mengunjungi Gunung Bromo pada tahun ini," kata Lutfi.
Lutfi mengatakan, Amelia sangat senang kursus di Kampung Inggris. Hal tersebut terlihat dari testimoninya yang detil menyebutkan jadwal, sampai guru yang mengajar juga sangat baik.
Tewas Mengenaskan
Diberitakan sebelumnya, gadis cantik lulusan D3 IPB jurusan Teknologi Industri Benih, Amelia Nurul Supandi (22), ditemukan tewas mengenaskan di Kampung Sarasa, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Senin (22/7/2019).
Jenazahnya ditemukan di pinggir sawah dalam kondisi setengah tak berbusana. Amelia diidentifikasi sebagai warga Cianjur yang tinggal di Gang Mulus Tornado Jalan Prof Moch Yamin RT 02/09, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur.
Jenazahnya langsung dibawa ke Cianjur setelah diautopsi oleh pihak kepolisian Sukabumi. Jenazah tiba tengah malam dan langsung disambut Isak tangis oleh keluarga.