Berniat Sejak 40 Tahun Lalu, Sugino dan Istri Bisa Naik Haji dari Hasil Jualan Baso Keliling
Ia mengatakan sudah berniat pergi berhaji sejak 40 tahun yang lalu. Sejak berjualan baso di Cipanas, ia menyisihkan penghasilannya untuk ditabung.
Kondisi jalan dari desa menuju rumah Sugino memang sedikit menanjak. Sugino terkadang merasa kelelahan mendorong gerobaknya. "Saya sempat dibelikan gerobak baru sama anak, namun terlalu panjang dan susah masuk gangnya," katanya.
Ia lebih memilih gerobak kecilnya untuk berjualan dan mencari rezeki. Gerobaknya nyaris semua berbahan kayu dan sebagian terlihat sudah lapuk dimakan usia.
Sugino terlihat bersedih campur gembira ketika mengetahui kenyataannya bahwa beberapa hari lagi ia akan berangkat haji. Para tetangga dari ujung gang sampai samping rumah pun ikut bahagia. Nama Sugino kini menjadi terkenal di kampung, sang penjual baso keliling yang akan naik haji.
Sugino mengatakan, ia mulai menyimpan uangnya sejak tahun 1978 silam, dan baru bisa mendaftar haji pada tahun 2013. Saat itu salah seorang teman anaknya menawarkan untuk daftar pergi haji, asalkan memiliki uang minimal Rp 12 juta.
“Dulu, pas tahun 2013 ditawari daftar haji, hanya mesti punya uang sebesar Rp 12 juta. Akhirnya uang hasil nabung sejak 35 tahun itu saya berikan untuk mendaftar,” katanya.
Sugino menceritakan ia mulai berjualan bakso dari harga bakso Rp 15. Lalu merangkak naik jadi Rp 25, sampai pada sekitar tahun 2013 menjadi Rp 2.500, terus hingga kini harganya hanya Rp 5.000 atau Rp7.000.
Ia menceritakan tahun 2013 penghasilan bersih hanya Rp 15 ribu saja. Ia berkata dengan penghasilan tersebut masih bisa bertahan.
“Bayangkan saja, dulu harga emas saja hanya Rp 15 ribu per gram. Dan saya setiap punya uang lebih, selalu disisihkan dan diberikan ke istri saya. Biar bisa nabung dan hidup cukup di Cipanas ini,” kata Sugino.
Sugino juga bersyukur dua anaknya menjadi lulusan sarjana. Kini kedua anaknya telah berumah tangga dan memiliki pekerjaan yang cukup layak di salah satu perusahaan swasta.
Ia juga tak jenuh dan bertekad untuk terus berjualan bakso keliling. Walaupun dengan usianya yang tak muda lagi, tetapi akan terus semangat, hingga mungkin nanti meninggal dunia.
“Daripada sekarang nganggur atau gak bekerja sama sekali, mendingan saya tetap berjuang berjualan hingga tutup usia saya, InsyaAllah,” katanya.
Sugino berpesan kepada siapapun agar tak meninggalkan kewajiban salat lima waktu, tetap gigih berjuang menafkahi keluarga, dan tak patah semangat menghadapi setiap cobaan hidup.
"Jangan tinggalkan salat, tetap gigih berjuang mencari rezeki, karena semuanya sudah diatur oleh Allah SWT," kata Sugino.
Di rumah Sugino kerabat mulai ramai berdatangan. Keluarga Sugino berencana menggelar syukuran sebelum keberangkatan berhaji di kediamannya di Gang Rawit Kampung Sukasari, Desa Sindanglaya, Kecamatan Cipanas. (fam)