PPDB 2019
PPDB di SMAN 22 Bandung Sudah Sepi Pendaftar, Jalur Zonasi KETM Belum Memenuhi Kuota
PPDB di SMAN 22 Bandung didominasi oleh pendaftar jalur zonasi murni dan kombinasi, hingga melebihi kuota.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Suasana penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMAN 22 Bandung tampak sepi di hari terakhir pendaftaran, Sabtu (22/6/2019).
Ketua Panitia PPDB SMAN 22 Bandung, Dadan Kurniawan, mengatakan suasana sepi tersebut terjadi sebab pendaftaran umumnya membludak di hari pertama.
Sementara di hari kedua terjadi penurunan pendaftar cukup drastis dan cenderung sepi hingga hari ini.
"Kami menerima hampir 300 pendaftar di hari pertama dan menyelesaikan sampai pukul 9 malam, tapi hari terakhir ini sudah lenggang," ujar Ketua Panitia PPDB SMAN 22 Bandung, Dadan Kurniawan, saat ditemui di SMAN 22 Bandung, Sabtu (22/6/2019).
• Enam Bahaya Jika Anda Tidur Sambil Menyalakan Kipas Angin yang Mengarah ke Badan, Banyak Disepelekan
• SIAPA Sebenarnya Christina Aryani? Wanita Cantik yang Mencuri Perhatian Saat Sidang Sengketa Pilpres
Deden memaparkan, PPDB di SMAN 22 Bandung didominasi oleh pendaftar jalur zonasi murni dan kombinasi, hingga melebihi kuota.
Sedangkan pendaftar jalur zonasi KETM dan prestasi NHUN justru belum memenuhi kuota.
Dari kuota 20 persen atau tersedia 70 kursi, pendaftar pada jalur KETM baru mencapai 30 orang.
Begitupun pada jalur prestasi NHUN, dari kuota disediakan 5 persen pendaftar belum mencapai kuota yang disediakan.
• TERUNGKAP, Inilah Sosok Owner dan Manajer Pabrik Korek Api yang Terbakar di Binjai
• INI SOSOK Edward Omar Sharif, Ahli Hukum yang Dipertanyakan Kredibilitasnya oleh Bambang Widjojanto
Kendati demikian, pihaknya optimis jumlah pendaftar pada jalur NHUN akan bertambah hari ini, lantaran melihat suasana pendaftar kembali ramai dari hari sebelumnya.
Adapun pada jalur KETM, diakui Deden, pihaknya memang selalu mengalami kekurangan pendaftar atau peminat.
Dijelaskan Deden, hal itu terjadi sebab warga yang berada di lingkungan sekolah hampir memiliki indeks perekonomian yang cukup.
Deden menambahkan, jika kuota untuk KETM tak terpenuhi maka sistem akan mengatur untuk mengalokasikan kuota tersebut untuk jalur lainnya, terutaka zonasi murni dan kombinasi, katanya. (*)