Belasan Warga Derita Gatal dan Perih, Pertamina Sukabumi Ambil Sampel Air Sumur Warga
Belasan penghuni rumah di Kampung Panyaweuyan RT Kabupaten Cianjur, menderita gatal, mata perih, dan kulit terasa berminyak.
Menurutnya dirinya belum bisa memastikan benar dan tidaknya karena membutuhkan sebuah proses dari pihak dinas terkait dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
"Kami sudah menerima air sumurnya, dan kami juga sudah menurunkan tim dari pihak manajemen perusahaan SPBU, bersama Pemerintahan Desa Ciherang untuk memastikan ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur (DLH) dan kami masih menunggu hasilnya," kata Hendrik saat ditemui di SPBU Panyaweuyan.
Menurutnya, ia bersama tim sudah melakukan survei ke masing-masing rumah yang diduga tercemar dari SPBU.
• Miris, Mak Aan Nyaris Kehilangan Rumah Gara-gara Pinjam Dua Karung Beras
Hendrik mengaku memang sebagian air sumur milik warga ada yang bau bahan bakar, akan tetapi terkesan tidak menyeluruh di semua pemukiman.
Ia mengatakan SPBU itu posisinya lebih dalam dan sumur yang ada di SPBU memiliki kedalaman 45 meter akan tetapi tidak ada bau sedikit pun.
"Logikanya sumur kami memiliki kedalaman hingga 45 meter, ditambah lagi parit pembuangan yang ada didepan SPBU ini lebih dalam ketimbang tangki penampung BBM. Tapi saya tidak mau berspekulasi, biarkan saja DLH yang memastikan dan langsung mengecek kondisi air sumur warga yang dinilainya tercemar dari SPBU," katanya.
Ketua RT 01 M Nasir mengatakan warga sudah tidak menggunakan lagi air sumur untuk konsumsi minum. Mereka lebih memilih untuk membeli air dari pedagang karena khawatir terkena penyakit.
Dua petugas dari Pertamina dan dua petugas dari Hiswana Migas Cianjur pun langsung turun dan mengambil sampel dari sumber mata air warga.
• Cinta Ditolak, Usman Siram Anak Janda Idamannya Pakai Air Keras
Sebanyak tiga galon sampel air dibawa pihak Pertamina Sukabumi untuk diperiksa di laboratorium.
Pengelola SPBU Sanusi juga masih menunggu hasil laboratorium dari Pertamina terkait langkah yang akan dilakukan.(fam)