Berharap Tak Ada Arus Balik Yang Tinggi, Menhub Inginkan Volume Kendaraan Terbagi Merata Setiap Hari

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi berharap pada arus balik lebaran 2019, jumlah kendaraan bisa terbagi

Tribuncirebon.com/Siti Masithoh
Antrean panjang kendaraan di GT Palimanan Tol Cipali 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto

KARAWANG - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi berharap pada arus balik lebaran 2019, jumlah kendaraan bisa terbagi secara merata sejak hari ini hingga nanti setelah Senin (10/6/2019).

Apalagi menurut dia, dengan adanya rekayasa arus lalin berupa one way dari GT Kalingkangkung sampai GT Cikatama arus balik bisa kembali lancar.

Hal tersebut dia katakan setelah melakukan pengecekan arus balik lebaran 2019 jalur tol dari Jakarta hingga Cikampek pada Jumat (7/6/2019).

"One way ini dilakukan sejak 7 Juni hingga 10 Juni, kami harapkan (arusnya) bisa terbagi dengan bagus," kata Budi saat konferensi pers di Pos Pengamatan Jasa Marga, GT Cikatama, Karawang.

Selain itu, dia menyebut pemudik yang sedang melakukan perjalanan balik untuk bisa mengatur waktu keberangkatannya.

Sebab, selain rekayasa lalin berupa one way dan contraflow yang tidak diberlakukan selama 24 jam, Budi menyebut sejumlah pengelola tol memberikan diskon pembayaran.

Diskon itupun diberikan pada tanggal tertentu saja, yaitu dari tanggal 10 Juni sampai 12 Juni 2019.

Arus Lalu Lintas di Jalan Kadungora Diprediksi Padat Hingga Minggu 9 Juni 2019

Hal itu dilakukan agar para pemudik yang akan balik dari kampung halaman ini bisa mempertimbangkan waktu balik.

"Kami harapkan arus balik hari ini atau setelah tanggal 10 Juni, sangat hindari tanggal 9 Juni sebagai puncak karena cukup berbahaya," ujarnya.

Budi menjelaskan bila terjadi volume kendaraan saat arus balik sangat tinggi di hari yang sama, maka kemacetan sulit terhindarkan.

Jika Kemacetan Terjadi Hingga 3 Kilometer di GT Palimanan, Menhub Minta Transaksi Ditiadakan

Jika jumlah kendaraan melampaui kapasitas jalan tol pada waktu yang bersamaan, selain kemacetan akan terjadi, masyarakat pun akan merasa dirugikan.

"Jika kemacetan panjang terjadi, tentunya merugikan juga pemudik, menyita waktu, tenaga dan akhirnya tidak efektif, jadi lebih baik memanage waktu keberangkatan," ucap dia. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved