7 Fakta Kerusuhan di Jakarta, dari By Design Skenario Sampai Massa dan Preman Bayaran

pihaknya menduga kericuhan yang terjadi setelah pembubaran aksi demonstrasi di depan gedung Bawaslu dipicu oleh massa bayaran

Editor: Machmud Mubarok
KOMPAS.com/JIMMY RAMADHAN AZHARI
Massa kerusuhan di Slipi masih belum membubarkan diri, Rabu (22/5/2019). 

4. Preman bayaran

Aksi massa yang rusuh pada tengah malam hingga dini hari tadi, Rabu (22/5/2019) dilakukan oleh orang yang berbeda dari aksi di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan aksi yang ricuh dilakukan oleh sekelompok orang bertato.

"Yang menyerang itu preman-preman yang dibayar, bertato," ujar Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu.

Preman tersebut menyerang aparat keamanan termasuk asrama-asrama kepolisian yang dihuni oleh keluarga anggota.

5. Massa perusuh mayoritas dari luar Jakarta

Sejak Selasa (21/5/2019) malam hingga Rabu (22/5/2019) dini hari, polisi berhasil mengamankan 69 orang yang diduga provokator dalam kerumunan pengunjuk rasa di

kawasan Tanah Abang, Jakarta. Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal mayoritas mereka datang dari luar Jakarta

"Dari hasil pemeriksaan sementara, mayoritas massa dari Banten, Jabar, dan Jateng, dan ada bukti-bukti, ada satu ambulans penuh dengan batu," katanya dalam konferensi

pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu.

Dari 69 provokator itu, sebanyak 58 orang ditangkap setelah polisi berusaha memukul mundur massa pengunjuk rasa di depan kantor Bawaslu.

6. Ambulans berlogo partai penuh dengan Batu di dekat lokasi aksi

Polisi menemukan ambulans berlogo partai yang di dalamnya penuh dengan batu dan alat-alat di dekat lokasi demonstrasi. Namun, polisi enggan menyebutkan nama partai

yang logonya terpasang di ambulans tersebut.

"Ada satu ambulans. Saya tak akan sebutkan ambulansnya ada (logo) partainya, itu penuh dengan batu dan alat-alat. Sudah kami amankan," ujar Iqbal. Saat ditanya kembali di

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved