Hindari Macet, Para Pelaku Usaha di Tempat Wisata Cirebon Diminta Berlakukan Parkir Off Street

Laporan Wartawan TribunCirebon.com, Siti Masithoh

CIREBON - Mengantisipasi kemacetan di kawasan wisata yang berada di Jalur Pantura Cirebon, mulai Kecamatan Plumbon hingga Kedawung, Pemkab Cirebon meminta 

pengusaha memberlakukan parkir off street bagi para pembelinya.

Pasalnya, jalur tersebut merupakan titik kemacetan karena para pembeli kuliner biasa memarkirkan kendaraannya di bahu jalan.

Penjabat Bupati Cirebon, Dicky Saromi, mengatakan, jalur tol merupakan pilihan utama yang akan digunakan para pemudik yang melintasi Cirebon.

Namun, kata dia, jalur wisata bisa menjadi titik kemacetan saat arus mudik nanti.

"Yang kita antisipasi itu jalur kemacetan. Biasanya, pada H-2 lebaran, para pemudik mulai semakin padat disertai kegiatan wisata dari Jalan Plumbon hingga Tuparev.

kemacetan akan signifikan jika tidak kita antisipasi," katanya saat ditemui di Setda Kabupaten Cirebon, Senin (13/5/2019).

Dia mengaku, pihaknya sudah meminta Dinas Perhubungan untuk mengadakan rapat dengan para pelaku usaha agar memberlalukan off street.

"Jadi kalau parkir off street, bilamana ada hal-hal tertentu mereka cukup drop off saja. Saat ini sedang kita cari tempat parkirnya. Yang memungkinkan itu ada di Pasar Batik

Trusmi," tambahnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon, Abraham Mohamad, mengatakan, pihaknya akan memanggil para pelaku usaha untuk melarang parkir on street.

"Kami minta H-7 itu para pembeli dilarang berhenti di bahu jalan. Kami akan minta para pelaku usaha untuk menyediakan tempat parkir agar tidak mengganggu para

pemudik," kata dia.

Dia mengaku sudah mengedarkan surat untuk para pelaku usaha agar tidak memberlakukan parkiran on street.

"Langkah-langkah preventif sudah kita lakukan. Kami juga sudah memasang tolo-tolo dan rambu-rambu," kata dia. (*)