Mohamed Morsi
Mohamed Morsi Meninggal, Siapa Itu Mohamed Morsi? Ini Dia Biografi Sang Mantan Presiden Mesir
Mohamed Morsi Meninggal, Siapa Itu Mohamed Morsi? Ini Dia Biografi Sang Mantan Presiden Mesir!
TRIBUNCIREBON.COM - Meninggalnya Mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi atau Muhammad Mursi secara mendadak saat mengikuti proses persidangan di pengadilan setempat pada 17 Juni 2019 membuat dunia terkejut.
Mohamed Morsi merupakan ketua Ikhwanul Muslimin yang juga mantan presiden Mesir ke-5 meninggal dunia saat sidang gugatan spionase di Kairo.
Mohamed Morsi (67) dikabarkan jatuh pingsan setelah pembacaan kesimpulan dan sesi berakhir menurut sumber yang diperoleh Egypt Today.
Mohamed Morsi lalu dinyatakan meninggal.
Mohamed Morsi merupakan presiden Mesir kelima yang dipilih melalui pemilihan umum pada Juni 2012 lalu.
Mohamed Morsi mendapatkan 51,7 persen suara.
• Mau Beraktivitas di Wilayah Kabupaten Indramayu? Cek Dulu Prakiraan Cuacanya di Sini
Namun, tak butuh waktu lama, satu tahun kemudian, Morsi dikudeta akibat banyaknya aksi protes masyarakat yang menentang peraturannya.
Mohamed Morsi Isa Al-Ayyat (1951 – 2019) menjadi Presiden Mesir dari 30 Juni 2012 hingga 3 Juli 2013.
Banyaknya pemberontakan membuatnya terguling dari posisi presiden Mesir.
Saat menjabat sebagai presiden, Morsi mengeluarkan deklarasi konstitusional pada akhir November 2012.
Ia menuntut diberikannya kekuasaan tanpa batas dan kekuatan untuk membuat undang-undang tanpa pengawasan yudisial atau peninjauan tindakannya.
Konstitusi baru tersebut kemudian diselesaikan dengan tergesa-gesa oleh majelis konstitusional yang didominasi Islam, dihadirkan kepada presiden, dan dijadwalkan untuk referendum.
• Ingin Perpanjang Masa Berlaku SIM? Cek Lokasi Mobil SIM Keliling Polres Indramayu di Sini
Bersama dengan keluhan penuntutan jurnalis dan serangan terhadap demonstran, terjadilah aksi protes Mesir 2012.
Pada 30 Juni 2013, protes meletus di seluruh Mesir, di mana pengunjuk rasa menyerukan pengunduran diri presiden Morsi.
Menanggapi peristiwa tersebut, Morsi diberi ultimatum 48 jam oleh militer untuk memenuhi tuntutan publik.
Ia juga diminta untuk menyelesaikan perbedaan politik.