82 Lapak Hangus Terbakar dari Kebakaran Semalam di Pasar Ujungberung
Puluhan lapak pedagang di Pasar Ujungberung, Jalan AH Nasution Bandung ludes terbakar api selama kurang dari lima jam
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
BANDUNG - Puluhan lapak pedagang di Pasar Ujungberung, Jalan AH Nasution Bandung ludes terbakar api selama kurang dari lima jam, pada Minggu (9/6/2019). Kebakaran terjadi sekitar pukul 22.00 wib dan berhasil dipadamkan pukul 02.00 wib.
"Total lapak yang terbakar mencapai 82 unit di luasan sekitar 300 meter persegi," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung, Dadang Iriana di Bandung, Senin (10/6/2019).
Dengan rincian, 25 kios, 48 los, dan 9 kios terbakar bagian atapnya. Pasar Ujungberung dikelola PD Pasar Unit Ujungberung dan memiliki luas 5000 meter persegi. Api pun berhasil dipadamkan selama 2 jam lebih.
Dadang menjelaskan, titik api berasal dari kios buah yang lokasinya berada persis di pinggir jalan. Api semakin membesar saat membakar kios penjual petasan.
"Penyebabnya korsleting listrik di kios toko buah sehingga menimbulkan percikan api. Informasi yang kami terima, di samping toko buah itu ada kios yang menjual petasan, tadi ada ledakan diduga karena mesiu petasan," ujarnya.
Tadi malam, saat pemadaman berlangsung, sejumlah pemilik lapak sibuk mengamankan barang dagangannya.
Penjual seragam sekolah yang lokasinya persis berada di pinggir Jalan AH Nasution dan hanya berjarak kurang dari 10 meter dari titik api, nekat menyelamatkan barang-barangnya.
"Hey pak mau kemana, awas api membesar. Nyawa yang utama," ujar seorang petugas Damkar. Seorang pria, belakangan diketahui bernama Deni (40) malah terus berlari ke tokonya membawa karung demi karung berisi seragam sekolah.
Sedangkan temannya, tampak membereskan barang daganganya dengan memasukan ke dalam karung. Karung itulah yang dibawa Deni keluar dari toko.
• Pasar Ujungberung Kebakaran Diduga Berasal dari Penjual Petasan
• Ternyata Ini Penyebab Kebakaran Pasar Ujungberung Menurut Kepala Damkar Kota Bandung
"Apinya masih agak jauh. Jadi selamatkan yang bisa diselamatkan dulu, soalnya barang baru beli," ujar Deni.
Kata dia, sebentar lagi sudah libur sekolah dan setelah itu, banyak orang tua yang mencari seragam sekolah anaknya seiring tahun ajaran baru.
"Sebentar lagi tahun ajaran baru pa," ujar dia. Hal sama tampak terlihat di penjual sepatu dan sandal, tokonya berada di pinggir jalan dan cukup jauh dari titik api.
"Takut merembet kesini pa, jadi saya amankan barang semuanya ke rumah, takut kena," ujar Siti yang dibantu suaminya. (*)
