Timnas Indonesia

Predksi iIndonesia vs Irak, Laga Hidup Mati Bagi Garuda, 90 Menit Lagi Menuju Piala Dunia

Timnas Indonesia akan menghadapi laga hidup mati melawan Irak Minggu dini hari.

Editor: taufik ismail
PSSI.org
CALVIN VERDONK - Calvin Verdonk (kiri) saat Indonesia melawan tuan rumah Australia. Verdonk diharapkan bisa tampil saat Indonesia melawan Irak. 

TRIBUNCIREBON.COM - Timnas Indonesia menghadapi Irak dalam laga hidup mati untuk menjaga mimpi ke Piala Dunia 2026.

Tidak ada pilihan lain, selain memenangkan pertandingan atas Irak untuk menjaga asa dari 300 juta penduduk Indonesia.

Pertandingan terakhir Garuda di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia zona Asia Grup B akan digelar di Stadion King Abdullah Sport City, Minggu (12/10) Pukul 02.30 WIB.

Skuad Garuda yang dilatih Patrick Kluivert meraih hasil buruk saat kalah 2-3 dari Arab Saudi, sorotan besar kepada pelatih asal Belanda itu.

Tidak boleh ada kesalahan fatal lagi yang boleh dibuat seperti pertandingan pertama. 

Publik Tanah Air mendoakan yang terbaik bagi timnas Indonesia, Garuda bisa menang atas Irak meski di atas kertas itu sangat sulit.

Manajer Timnas Indonesia, Sumardji membeberkan bahwa kondisi cedera Calvin Verdonk sudah membaik.

Seperti diketahui, bek sayap Timnas Indonesia tersebut sebelumnya tak diturunkan saat menghadapi Arab Saudi lantaran masih merasa sakit di bagian pahanya. 

Kini cedera paha yang dialami Calvin Verdonk kala membela timnya, LOSC Lille sudah 100 persen membaik dan siap tampil menghadapi Irak.

“Kondisi Verdonk sekarang sudah fresh. Dia sudah fit, bisa main,” kata Sumardji saat dihubungi Tribunnews, Jumat (10/10/2025).

Masuknya Calvin Verdonk bakal membuat skuad Garuda semakin kuat.

Tak hanya Calvin Verdonk, penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny yang tampil pada babak kedua saat menghadapi Arab Saudi kemungkinan juga bakal diturunkan sejak awal laga saat hadapi Irak.

“Ole tampil sangat baik setelah lama tidak bermain dalam pertandingan resmi. Saya sangat senang dengan penampilannya. Pergerakannya sangat baik. Kami juga dapat penalti yang dihasilkan dari aksinya,” ujar Patrick Kluivert seusai laga.

“Saya sangat puas bahwa dia bermain sesuai dengan menit yang kami harapkan, tanpa hal-hal yang mungkin mengkhawatirkan. Penampilan Ole saat masuk sangat baik,” ujarnya. 

Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, memohon maaf kepada seluruh masyarakat Tanah Air usai kekalahan dari Arab Saudi pada laga perdana putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Kekalahan ini membuat Skuad Garuda terancam gagal lolos ke Piala Dunia 2026.

Sumardji mengaku bahwa para pemain Timnas Indonesia sangat kecewa seusai kalah dari Arab Saudi.

Pihaknya terkejut bahwa wasit Ahmad Al-Ali memimpin laga dengan adil dan menjunjung fair play.

"Kalau berkaitan dengan soal kondisi para pemain, ya tentu ketika selesai pertandingan kami semua merasa sangat kecewa karena jujur saja, pertandingan semalam itu di luar ekspektasi kita semuanya," ujar Sumardji.

"Hal ini tentu menjadi PR yang sangat berat buat kami di tim untuk untuk bisa mengangkat kembali, terutama bagaimana mental para pemain agar segera kembali kepada kondisi terbaiknya". 

"Kita tahu bahwa dalam waktu yang sangat mepet ini, tim akan menghadapi Irak, Tentu melawan Irak itu karakternya akan lebih keras lagi dan kami juga harus bisa menghadapinya. Karena kami masih ada peluang untuk bisa melanjutkan perjalanan kalau bisa menang atas Irak". 

"Ya, sekali lagi berkaitan dengan soal bagaimana kondisi para pemain. Kami baru selesai bicara dengan para pemain, bicara dari hati ke hati. Intinya kami ingin mengembalikan secepatnya kondisi mental tim. Tim masseur juga benar-benar sudah bekerja ekstra keras, mulai pagi tadi mereka betul-betul merawat para pemain terutama mereka yang kondisi ototnya sedang tidak bagus supaya masalah kebugaran bisa segera teratasi," lanjutnya.

Duel melawan Irak bakal menentukan nasib Indonesia di babak keempat kualifikasi.

Jika menang atas Irak dan meraih tiga poin maka itu akan membuka asa Indonesia untuk melanjutkan perjuangan lolos ke Piala Dunia.

Indonesia wajib menang atas Irak dengan skor sebesar-besarnya agar mampu bersaing di klasemen akhir.

Laga Indonesia melawan Irak ini juga menjadi ujian terberat Kluivert di tengah keriuhan atas harapan timnas Indonesia yang kian memudar.

Gelombang kekecewaan usai kekalahan dramatis dari Arab Saudi masih terasa pekat di udara.

Namun, bagi Timnas Indonesia, duka tidak boleh berlama-lama.  Laga hidup-mati sudah menunggu di depan mata, laga melawan raksasa Asia, Irak. 

Di balik riuh harapan yang kini mulai terdengar lirih, sorotan utama tertuju Kluivert. Pelatih asal Belanda itu kini menghadapi ujian terberatnya, laga ini akan menentukan nasib kredibilitasnya, di samping nasib mimpi Indonesia ke Piala Dunia. 

Kekalahan 2-3 dari Arab Saudi menjadi pukulan telak. Pasalnya, skuad Garuda sempat unggul, namun kehilangan fokus di menit-menit krusial. Kluivert sendiri mengakui bahwa timnya kehilangan momentum, sebuah kesalahan yang fatal yang dia buat di level setinggi ini. 

Namun, sebagai juru taktik yang pernah merasakan kerasnya persaingan elite Eropa, Kluivert tahu betul bahwa sepak bola adalah tentang bangkit dari keterpurukan. 

Pesan ini segera ia sampaikan kepada para pemain, meminta mereka untuk menenangkan pikiran, menganalisis kesalahan, dan kembali dengan kekuatan yang lebih besar saat melawan Irak. 

Irak bukanlah lawan yang asing. Mereka adalah mimpi buruk yang menghantui Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Tiga kekalahan beruntun dialami Garuda, termasuk kekalahan 0-2 di Gelora Bung Karno pada Juni 2024 lalu. 

Rekor buruk ini kini menjadi cambuk bagi Kluivert untuk menciptakan sejarah, menjadi pelatih pertama yang membawa Indonesia menaklukkan Irak. 

Pertemuan sebelumnya memperlihatkan dominasi taktik Irak. Skuad Garuda di bawah asuhan Shin Tae-yong (saat itu) minim rencana alternatif dan kesulitan membongkar pertahanan berlapis Irak. 

Namun, kini di bawah kendali Kluivert, Indonesia telah memiliki amunisi baru. Sejumlah pemain naturalisasi tambahan kini mengisi barisan skuad. 

Irak, yang sempat memprotes perubahan jadwal pertandingan, tetap menjadi lawan yang sangat berbahaya.

Skuad mereka memiliki kualitas individu yang mumpuni dan organisasi permainan yang solid. Kekalahan telak yang pernah diprediksi menjadi pengingat bahwa Irak tidak bisa diremehkan sama sekali. 

Lantas, bagaimana taktik yang akan dimainkan Kluivert? Ada kemungkinan ia akan tetap mengandalkan skema dengan tiga bek, seperti yang diterapkan Shin Tae-yong sebelumnya.

Trio Rizky Ridho, Jay Idzes, Justin Hubner mungkin akan kembali diandalkan untuk meredam serangan-serangan Irak. 

Namun, Kluivert juga harus menemukan cara untuk mengatasi minimnya variasi serangan yang menjadi masalah utama Garuda saat menghadapi Irak di masa lalu.

Kunci permainannya adalah memvariasikan serangan dan tidak terlalu bergantung pada satu atau dua pemain saja. 

Pertandingan ini bukan hanya sekadar laga biasa. Ini adalah partai hidup-mati yang akan menentukan nasib Timnas Indonesia di kancah Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kemenangan akan membuka kembali peluang lolos, sementara kekalahan akan mengubur mimpi Indonesia ke Piala Dunia. 

Di tengah tekanan yang luar biasa, Kluivert harus mampu membangkitkan mental para pemainnya. Ia harus meyakinkan skuad bahwa mereka adalah "Singa" yang siap memangsa "Mangsa" nya. Kepercayaan diri, mental baja, dan taktik yang jitu akan menjadi kunci untuk mengukir sejarah. 

Ini adalah panggung bagi Patrick Kluivert untuk menunjukkan kualitasnya.

Mampukah ia membalikkan keadaan dan membawa Indonesia meraih kemenangan perdana atas Irak dalam 57 tahun?

Atau akankah harapan itu dan mimpi Indonesia ke Piala Dunia kembali pupus di tengah jalan? (Tribunnews/Abdul majid/Bolasport)

Baca juga: Asa Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Masih Terbuka, Asalkan Penuhi Syarat Ini

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved