Sejarah Kelam G30SPKI

Mengenal DN Aidit, Sosok Pemimpin Partai Komunis Indonesia dan Kontroversinya di Balik G30S/PKI

Jejak Kehidupan DN Aidit, Pemimpin Partai Komunis Terbesar Ke-3 Dunia hingga Pengakuan soal G30S/PKI

Kompas.com
Jejak Kehidupan DN Aidit, Pemimpin Partai Komunis Terbesar Ke-3 Dunia hingga Pengakuan soal G30S/PKI 

Setelah itu, ia pindah ke Senen untuk tinggal dengan saudaranya, Murad, dan bersama-sama mencari pekerjaan untuk mendapat uang tambahan.

 DN Aidit (kanan) berbincang dengan Presiden Soekarno. (DOK. KOMPAS)
Pada masa ini, DN Aidit aktif dalam beberapa kelompok pergerakan, seperti Persatuan Timur Muda, di mana ia kemudian menjadi pemimpinnya.

Pada saat itulah, ia mengganti namanya dari Achmad Aidit menjadi Dipa Nusantara, atau disingkat DN Aidit.

Baca juga: TUTORIAL Cara Membuat Foto jadi Mirip Action Figure Hits di Sosmed, Kualitas Kamera 3D

Berkenalan dengan PKI

Selama pendudukan Jepang di Indonesia, DN Aidit bersama teman-temannya mendapat pelajaran seputar politik dari Soekarno, Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo, dan Ki Hajar Dewantara di Asrama Menteng.

Pada awal September 1945, terbentuk Angkatan Pemuda Indonesia (API), di mana Aidit ditunjuk menjadi ketua cabang Jakarta Raya.

Pada 5 November 1945, DN Aidit bersama anggota API diserang oleh Koninklijk Nederlands Indisch Leger (KNIL) atau tentara Hindia Belanda dan ditangkap.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini 29 September 2025 di Bandung dan Cimahi Kembali Melesat Segini

DN Aidit kemudian diasingkan ke Pulau Onrust selama tujuh bulan, sebelum akhirnya dibebaskan.

Pada 1948, DN Aidit, Lukman, dan Njoto ditugaskan untuk menjadi penerjemah Manifesto Komunis ke dalam bahasa Indonesia.

Pada Agustus di tahun yang sama, ketiganya diangkat sebagai anggota komite sentral, masing-masing bertanggung jawab atas urusan pertanahan, agitasi, dan propaganda.

Mereka kemudian menjadi anggota Politbiro PKI baru yang dibentuk Musso pada 1 September 1948, di mana DN Aidit bertanggung jawab atas bagian perburuhan partai.

Baca juga: PRAKTIS! Begini Cara Edit Foto Selfie jadi Foto Studio Pakai Aplikasi Gemini AI Kualitas Elegan

Membangun PKI

Pada 1948, terjadi peristiwa Pemberontakan PKI Madiun, yang membuat DN Aidit harus melindungi diri ke Tanjung Priok.

Setelah peristiwa PKI Madiun, empat anggota Politbiro, yaitu DN Aidit, Njoto, Lukman, dan Sudisman menggantikan posisi pemimpin lama pada Januari 1951.

Aidit terpilih sebagai sekretaris jenderal partai berdasarkan hasil kongres kelima.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved