HUT TNI

Kenapa HUT TNI Dirayakan Setiap Tanggal 5 Oktober? Dari TKR Hingga TNI Modern, Begini Sejarahnya

HUT TNI dirayakan dengan menggelar upacara puncak HUT ke-80 TNI yang bertempat di Monumen Nasional (Monas), Jakarta.

Penulis: Sartika Harun | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
tribun
SEJARAH HUT TNI - Sejarah Singkat Hari Ulang Tahun TNI, Diperingati Setiap Tanggal 5 Oktober 

Pada 1950 muncul pemberontakan APRA di Bandung, pemberontakan Andi Azis di Makassar, serta pemberontakan RMS di Maluku.

Gerakan DI/TII Jawa Barat meluas ke Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Aceh.

Pada Agustus 1950, RIS dibubarkan sehingga Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, dan APRIS berubah menjadi Angkatan Perang RI (APRI).

Masa demokrasi parlementer 1950–1959 turut memengaruhi kehidupan TNI.

Intervensi politik yang berlebihan ke dalam tubuh TNI memicu Peristiwa 17 Oktober 1952 yang menimbulkan keretakan di lingkungan TNI AD.

Di sisi lain, campur tangan politik juga mendorong TNI terlibat dalam politik praktis dengan mendirikan partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IP-KI) yang ikut serta dalam Pemilu 1955.

Periode yang dikenal sebagai Demokrasi Liberal ini juga ditandai dengan sejumlah pemberontakan.

Pada 1950 muncul pemberontakan APRA di Bandung, pemberontakan Andi Azis di Makassar, serta pemberontakan RMS di Maluku.

Gerakan DI/TII Jawa Barat meluas ke Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Aceh.

Penyatuan ini diharapkan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas serta menjauhkan pengaruh politik.

Namun, tantangan tetap muncul dari Partai Komunis Indonesia (PKI) yang berupaya menyusup ke tubuh ABRI dengan memanfaatkan kedekatan dengan Presiden/Panglima Tertinggi ABRI demi kepentingan politiknya.

Puncaknya adalah kudeta G30S/PKI yang menjerumuskan bangsa dalam situasi kritis.

Dalam kondisi tersebut, TNI berhasil menggagalkan kudeta, menumpas kekuatan PKI, serta mengembalikan stabilitas bersama rakyat Indonesia.

Dalam masa penuh kekacauan itu, ABRI menjalankan fungsi ganda: sebagai kekuatan pertahanan-keamanan (hankam) dan kekuatan sosial-politik (sospol).

Sebagai alat pertahanan, ABRI memberantas PKI dan sisa-sisanya.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved