HUT TNI

Kenapa HUT TNI Dirayakan Setiap Tanggal 5 Oktober? Dari TKR Hingga TNI Modern, Begini Sejarahnya

HUT TNI dirayakan dengan menggelar upacara puncak HUT ke-80 TNI yang bertempat di Monumen Nasional (Monas), Jakarta.

Penulis: Sartika Harun | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
tribun
SEJARAH HUT TNI - Sejarah Singkat Hari Ulang Tahun TNI, Diperingati Setiap Tanggal 5 Oktober 

Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden mengesahkan dengan resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Di saat-saat kritis selama Perang Kemerdekaan (1945-1949), TNI berhasil mewujudkan dirinya sebagai tentara rakyat, tentara revolusi, dan tentara nasional.

Sebagai kekuatan baru yang lahir, TNI tidak hanya harus menata dirinya, tetapi juga menghadapi berbagai tantangan dari dalam maupun luar negeri.

Tekanan politik datang dari kelompok komunis yang berusaha menempatkan TNI di bawah pengaruh mereka melalui Pepolit, Biro Perjuangan, dan TNI-Masyarakat.

Sedangkan tantangan militer dalam negeri muncul dari pergolakan bersenjata di berbagai daerah, termasuk pemberontakan PKI di Madiun dan Darul Islam (DI) di Jawa Barat yang mengancam keutuhan bangsa.

Sementara itu, tantangan eksternal berupa Agresi Militer Belanda yang dua kali dilancarkan dengan dukungan organisasi dan persenjataan yang lebih modern.

Menyadari keterbatasannya dalam menghadapi agresi Belanda, bangsa Indonesia kemudian menggelar Perang Rakyat Semesta dengan mengerahkan seluruh kekuatan TNI, masyarakat, dan sumber daya nasional.

Dengan cara inilah kedaulatan dan keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia berhasil dipertahankan.

Berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB), akhir tahun 1949 dibentuk Republik Indonesia Serikat (RIS).

Bersamaan dengan itu, lahirlah Angkatan Perang RIS (APRIS) yang merupakan gabungan TNI dan KNIL dengan TNI sebagai inti.

Pada Agustus 1950, RIS dibubarkan sehingga Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, dan APRIS berubah menjadi Angkatan Perang RI (APRI).

Masa demokrasi parlementer 1950–1959 turut memengaruhi kehidupan TNI.

Intervensi politik yang berlebihan ke dalam tubuh TNI memicu Peristiwa 17 Oktober 1952 yang menimbulkan keretakan di lingkungan TNI AD.

Di sisi lain, campur tangan politik juga mendorong TNI terlibat dalam politik praktis dengan mendirikan partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IP-KI) yang ikut serta dalam Pemilu 1955.

Periode yang dikenal sebagai Demokrasi Liberal ini juga ditandai dengan sejumlah pemberontakan.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved