Penemuan 5 Jasad di Indramayu

5 Jenazah Korban Dugaan Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu Dimakamkan Berjajar, Ini Kata Kerabat

Suasana duka mendalam menyelimuti pemakaman lima jenazah korban dugaan pembunuhan satu keluarga di Kabupaten Indramayu

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
PEMAKAMAN 5 JENAZAH - Suasana duka mendalam menyelimuti pemakaman lima jenazah korban dugaan pembunuhan satu keluarga di Kabupaten Indramayu, Rabu (3/9/2025). Pantauan di lokasi, setelah disalatkan di Masjid Madania, Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, jenazah langsung dibawa ke Tempat Pemakaman Keluarga, Nyairesik, Sindang 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU- Suasana duka mendalam menyelimuti pemakaman lima jenazah korban dugaan pembunuhan satu keluarga di Kabupaten Indramayu, Rabu (3/9/2025).


Pantauan di lokasi, setelah disalatkan di Masjid Madania, Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, jenazah langsung dibawa ke Tempat Pemakaman Keluarga, Nyairesik, Sindang.


Para jenazah diantar menggunakan mobil jenazah menuju tempat peristirahatan terakhir.


Saat tiba di tempat pemakaman Nyairesik, suasana haru langsung menyelimuti keluarga dan warga. 


Isak tangis pecah ketika satu per satu peti jenazah diturunkan dari mobil ambulans.

Baca juga: Bocoran Gaji Thom Haye Per Musim Untuk Perkuat Persib, Berpotensi Dapat Endorse dan Iklan


Liang lahat yang sudah disiapkan berjajar untuk menguburkan kelima korban secara berdampingan.


Jenazah Haji Sahroni dimasukkan pertama kali, disusul Budi, Euis, Ratu dan seorang bayi berusia sekitar delapan bulan.


Tangis histeris pecah terutama saat jenazah dua anak korban dimasukkan ke liang lahat.


“Semua merasa berat, semua merasa kehilangan."


"Itu keluarga baik, apalagi ini kehilangan satu keluarga sekaligus,” ujar Agus Suhendi (51), kerabat almarhum, saat ditemui di area Masjid Madania, Rabu (3/9/2025). 


Menurut Agus, alasan pemakaman di Desa Sindang merupakan permintaan dari almarhum H. Sahroni semasa hidup.


“Alasan pemakaman di sini adalah permintaan dari almarhum H. Sahroni. Jadi dimakamkan di keluarga besar Muchasin, di TPU Nyairesik,” ucapnya.


Ia menambahkan, pihak keluarga belum menerima keterangan resmi dari kepolisian terkait tersangka dalam kasus ini.


“Kalau soal informasi sudah adanya tersangka, kalau kabar burung memang ada."


"Tapi dari pihak aparat hukum belum ada rilis resmi,” jelas dia.

Baca juga: Bocoran Gaji Thom Haye Per Musim Untuk Perkuat Persib, Berpotensi Dapat Endorse dan Iklan


Agus juga memastikan tidak ada perlakuan berbeda yang dialami korban sebelum tragedi terjadi.


"Kalau perlakuan berbeda dari korban sebelum kejadian, tidak ada,” katanya.


Sebelumnya, suasana haru juga sudah terasa sejak prosesi salat jenazah di Masjid Madania.


Kerabat dan warga setempat memadati area masjid, menunjukkan rasa duka yang mendalam.


Sebagian keluarga terlihat menjemput jenazah dari RS Bhayangkara Losarang sebelum dibawa ke masjid untuk disalatkan.


Sementara itu, kasus dugaan pembunuhan satu keluarga ini masih terus bergulir di Polres Indramayu.


“Masalah tuntutan, itu masih berlanjut masalah hukum di Polres,” ujar Agus.


Diketahui, warga Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, digegerkan dengan penemuan lima jasad satu keluarga yang terkubur di halaman rumah pada Senin (1/9/2025) malam.


Korban adalah Haji Sahroni (70), anaknya Budi (43), menantunya Euis (37), serta dua cucunya masing-masing Ratu (7) dan seorang bayi berusia sekitar delapan bulan.


Sohib (42), tetangga korban, mengungkapkan awal mula kecurigaan muncul sejak Kamis pekan lalu ketika komunikasi dengan keluarga Sahroni mendadak terputus.


“Awalnya Ibu Ayu yang tetangga persis coba menghubungi Bu Euis."


"Mereka sering komunikasi, tapi sejak Kamis WA tidak dibalas."


"Beberapa hari tetap nggak ada respons, rumah juga terlihat sepi tanpa aktivitas,” ucap Sohib.


Kecurigaan semakin kuat ketika Ibu Ayu dan Ibu Ema mendapati pintu rumah terkunci rapat.


Warga pun akhirnya mendobrak pintu pada Senin sore, namun rumah dalam keadaan sepi.


Dari arah samping halaman, muncul bau busuk.


“Ibu Ema mencium bau busuk dekat pohon nangka. Saat dicek, kelihatan kaki manusia dari dalam tanah,” jelas dia. 


Polisi kemudian menemukan kelima jasad terkubur dalam satu lubang.


Dari hasil olah TKP, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk cangkul, ember kecil, sprei biru dan terpal biru dengan bercak darah.


Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, menyebut pihaknya sudah memeriksa lima orang saksi.


“Untuk tindakan kepolisian, telah meminta keterangan sebanyak lima orang. Kelima saksi ini tentu yang berkompeten,” katanya.


Hingga kini, motif pembunuhan masih misterius dan menjadi teka-teki bagi warga maupun pihak kepolisian.

 

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved