Warga Perumahan di Kalijaga Cirebon Kelimpungan, Saluran Air Ditutup, Hujan Sebentar Langsung Banjir

Warga berharap ada solusi dari pemerintah dan pengembang agar tak lagi banjir.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Istimewa
GENANGAN AIR - Tangkapan layar hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Cirebon, pada Senin (10/11/2025) sore, membuat warga satu perumahan di Kalijaga, Blok A-B, RT 11, harus kembali berjibaku dengan air yang menggenang rumah mereka. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Cirebon, pada Senin (10/11/2025) sore, membuat warga Perumahan Keandra Kalijaga tahap 3, Blok A-B RT 11, harus kembali berjibaku dengan air yang menggenang rumah mereka.

Air yang seharusnya mengalir ke saluran pembuangan kini tak lagi punya jalan keluar, karena lahan pembuangan air ditutup dan difondasi.

Akibatnya, hanya dalam waktu singkat setelah hujan turun, air langsung meluap ke teras bahkan masuk ke dalam rumah warga.

Salah satu warga yang rumahnya paling terdampak, Alvian Darmawan (31), mengaku kondisi banjir sudah terjadi sejak tahun lalu, namun kali ini jauh lebih parah karena satu-satunya tempat pembuangan air kini tertutup.

“Banjir itu sudah sejak tahun kemarin."

"Sebelumnya memang sudah banjir, tapi tidak sampai separah itu sampai masuk rumah."

“Sekarang itu kita kan tidak punya saluran pembuangan air."

"Dulu pembuangan airnya ke tanah orang, tapi sekarang tanahnya itu ditutup, difondasi."

"Padahal tanahnya enggak dipakai untuk apa-apa,” ujar Alvian saat berbincang dengan Tribun, Senin (10/11/2025).

Alvian menuturkan, sejak pembuangan air itu ditutup, air hujan tidak bisa mengalir ke mana pun dan akhirnya menggenang di lingkungan perumahan.

Alih-alih memperbaiki, ia menyebut langkah developer sebelumnya justru memperparah kondisi.

"Dulu sempat ada perbaikan dari developer, tapi malah tambah banjir."

"Bukan menyelesaikan masalah, tapi tambah-tambah masalah. Dan akhirnya seperti ini,” ucapnya.

Warga pun hanya bisa pasrah setiap hujan datang.

Bahkan, kata Alvian, intensitas hujan yang tidak terlalu tinggi pun kini cukup membuat air cepat meluap.

“Sekarang itu, kita tuh enggak punya pembuangan air."

"Jadi setiap hujan, pasti banjir."

"Yang dulu bisa buat air lari ke situ, sekarang ditutup."

"Hujan enggak terlalu deras aja udah kayak gini,” jelas dia.

Peristiwa banjir tersebut sempat terekam warga dan beredar di media sosial.

Dalam rekaman video yang diterima Tribun, tampak lantai rumah warga tertutup genangan air berwarna cokelat keruh.

Beberapa barang rumah tangga seperti pakaian dan kain terlihat mengambang di atas air.

Suara hujan deras dan gemericik air yang terus mengalir terdengar jelas di latar video.

Video lainnya menunjukkan suasana di luar rumah.

Air menggenang di halaman dan jalan perumahan, dengan ketinggian mencapai sebetis orang dewasa.

Derasnya hujan membuat genangan tak kunjung surut, bahkan setelah hujan reda.

Sedikitnya enam rumah tercatat mengalami dampak paling parah, di mana air sudah masuk ke dalam rumah.

Sementara rumah lainnya tergenang di bagian teras dan jalan depan rumah.

Warga berharap pihak pengembang dan pemerintah segera mencari solusi agar banjir tidak terus berulang setiap musim hujan datang.

“Kita cuma ingin ada solusi nyata. Jangan setiap hujan begini terus, rumah terendam, barang rusak, kita juga capek,” katanya.

Baca juga: Satpol PP Bongkar 33 Lapak PKL di Kawasan Stasiun Kejaksan Cirebon

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved