DPRD Kabupaten Cirebon
Dengar Langsung Keluhan Guru Madrasah, DPRD Kabupaten Cirebon Janji Bawa ke RAPBD 2026
DPRD Kabupaten Cirebon menerima kunjungan audiensi dari Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia Kabupaten Cirebon.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Suasana ruang rapat di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon pada Rabu (7/10/2025) lalu, terasa berbeda dari biasanya.
Bukan pembahasan proyek atau laporan anggaran yang mendominasi, melainkan suara-suara lembut penuh harap dari para guru madrasah yang datang membawa aspirasi.
Mereka tergabung dalam Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia Kabupaten Cirebon, menyampaikan langsung keluhan tentang nasib mereka yang selama ini dianggap belum sepenuhnya diperhatikan oleh pemerintah daerah.
Ketua PGM Indonesia Kabupaten Cirebon, Idris, menjadi juru bicara para guru madrasah swasta dalam pertemuan tersebut.
Ia menuturkan, masih banyak ketimpangan yang dirasakan guru madrasah swasta, baik dari sisi kebijakan maupun kesejahteraan.
"Kami mewakili guru-guru madrasah swasta di Kabupaten Cirebon menyampaikan bahwa masih banyak regulasi yang belum berpihak kepada kami."
"Pengangkatan ASN lebih banyak dari madrasah negeri, sedangkan madrasah swasta belum terakomodir,” ujar Idris.
Idris menambahkan, dari sekitar 7.900 guru madrasah di Kabupaten Cirebon, sebanyak 6.000 di antaranya merupakan guru madrasah swasta.
Jumlah yang besar itu, kata dia, belum sebanding dengan perhatian dan dukungan anggaran yang mereka terima.
“Lebih dari 90 persen madrasah di Cirebon dikelola oleh yayasan swasta."
"Karena itu, perlu adanya kebijakan yang berpihak pada mereka, termasuk alokasi anggaran untuk madrasah dan pesantren di daerah,” ucapnya.
Aspirasi itu disambut hangat oleh Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia, yang hadir langsung dalam audiensi tersebut.
Sophi mengaku memahami kesenjangan yang masih terjadi dan menegaskan bahwa DPRD akan berupaya memperjuangkan aspirasi tersebut dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2026.
“Kami memahami kondisi guru madrasah yang masih menghadapi kesenjangan kesejahteraan."
"Aspirasi ini akan kami komunikasikan dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)."
"Mudah-mudahan bisa kami bahas dalam RAPBD 2026,” kata Sophi.
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah daerah sedang melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp 85 miliar, yang sebagian besar difokuskan untuk perbaikan infrastruktur jalan dan peningkatan layanan kesehatan.
Namun, Sophi memastikan, hal itu tidak akan mengurangi perhatian terhadap kesejahteraan guru madrasah.
“Kami memang sedang melakukan efisiensi besar-besaran, terutama untuk jalan dan kesehatan."
"Namun, bukan berarti aspirasi guru madrasah diabaikan."
"Kami akan mencari solusi terbaik agar kebutuhan mereka tetap mendapat perhatian,” katanya.
Sophi menegaskan, DPRD Kabupaten Cirebon berkomitmen menjadi penyambung lidah rakyat, termasuk dalam memperjuangkan hak-hak tenaga pendidik madrasah yang selama ini menjadi pilar pendidikan berbasis keagamaan di daerah.
“Kami ingin DPRD hadir dengan citra positif, benar-benar menjadi jembatan antara rakyat dan pemerintah."
"Aspirasi PGM ini akan kami kawal agar ada tindak lanjut yang nyata,” ujarnya.
Audiensi yang berlangsung dalam suasana hangat itu diakhiri dengan kesepakatan untuk terus menjalin komunikasi antara PGM Indonesia Kabupaten Cirebon dan DPRD.
Kedua pihak berkomitmen untuk berkolaborasi dalam memperjuangkan kesejahteraan para guru madrasah di daerah.
Bagi para guru madrasah, pertemuan itu bukan sekadar tatap muka formal dengan wakil rakyat.
Lebih dari itu, pertemuan itu menjadi secercah harapan baru bahwa perjuangan mereka untuk diakui dan diperhatikan tidak akan berhenti di pintu DPRD semata.
Baca juga: DPRD Kabupaten Cirebon Apresiasi Pemekaran Cirebon Timur, Diyakini Bawa Pemerataan Pembangunan
DPRD Kabupaten Cirebon Apresiasi Pemekaran Cirebon Timur, Diyakini Bawa Pemerataan Pembangunan |
![]() |
---|
Foto-foto Gedung DPRD Kabupaten Cirebon yang Dibakar Massa, Puing Demokrasi yang Tinggal Arang |
![]() |
---|
Separuh APBD Kabupaten Cirebon Ludes untuk Gaji ASN, DPRD Ingatkan Jangan Sampai Jadi Anggaran Hampa |
![]() |
---|
Trusmi Bukan Hanya Soal Wisata, DPRD Kabupaten Cirebon: Ada Perajin Batik yang Bisa Punah |
![]() |
---|
Serapan Dana Desa Jeblok, DPRD Kabupaten Cirebon Sentil DPMPD: Gagal Antisipasi! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.